Ferrari Definisikan Ulang Batas Performa Sempuna dari Sang Legenda

Ferrari Definisikan Ulang Batas Performa Sempuna dari Sang Legenda

JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Ada nama-nama yang ketika diucapkan, sontak mengirimkan getaran ke tulang punggung para pencinta otomotif. Testa Rossa adalah salah satunya.

Yakni, nama suci yang membangkitkan citra mobil balap legendaris dari 1950-an dan ikon gaya super radikal dari era 1980-an. Kini, setelah puluhan tahun tersimpan dalam arsip sejarah, Ferrari resmi membangkitkan kembali sang legenda.

Pada 9 September 2025 di Milan, Italia, pabrikan Kuda Jingkrak itu memperkenalkan sang pewaris takhta: Ferrari 849 Testarossa.

Ini bukan sekadar mobil baru; tapi monster plug-in hybrid yang dirancang untuk mendefinisikan ulang batas performa, dengan total tenaga gabungan yang mencapai angka sureal: 1.050 tenaga kuda.

Sebagai pengganti dari SF90 Stradale, 849 Testarossa adalah sintesis sempurna antara warisan 70 tahun dan teknologi brutal yang dipinjam langsung dari dunia balap Formula 1 dan Le Mans.

Di balik kokpitnya, bersemayam jantung mekanis yang telah direkayasa ulang secara total. Mesin V8 twin-turbo ikonik Ferrari kini menghasilkan tenaga 830 dk, peningkatan masif sebesar 50 dk dari pendahulunya.

Tenaga buas ini kemudian dikawinkan dengan tiga motor listrik yang secara total menyumbang 220 dk tambahan. Arsitekturnya adalah keajaiban rekayasa yang terinspirasi F1. Satu motor listrik (dikenal sebagai MGU-K) diposisikan di belakang untuk membantu mesin bensin, sementara dua motor lainnya diletakkan di as roda depan.

Konfigurasi ini tidak hanya menciptakan sistem penggerak empat roda (on-demand 4WD) cerdas, tetapi juga memungkinkan torque vectoring presisi untuk traksi maksimal saat melesat keluar dari tikungan.

Dalam mode listrik murni (eDrive), baterai lithium-ion 7,45 kWh mampu membawanya sejauh 25 km tanpa setetes pun bensin.

Namun, tenaga sebesar itu tidak ada artinya tanpa kendali. Di sinilah Ferrari menyematkan “otak” tercanggihnya. Sistem elektronik mobil ini kini dilengkapi dengan ABS Evo dan sebuah sistem estimator baru bernama FIVE.

Teknologi ini secara esensial menciptakan “kembaran digital” dari mobil secara real-time, yang mampu memprediksi perilaku mobil dengan akurasi luar biasa, membuat semua sistem kontrol traksi dan pengereman bekerja lebih presisi dari sebelumnya.

Ferrari juga merombak total sistem suspensi dan pengereman, serta melakukan diet ketat pada berbagai komponen.

Hasilnya, meskipun ada penambahan komponen baru yang seharusnya menambah bobot lebih dari 20 kg, bobot total 849 Testarossa tetap sama dengan SF90 Stradale, memberikannya rasio tenaga-ke-berat terbaik yang pernah ada untuk model produksi Ferrari.

Terinspirasi dari mobil balap legendaris seperti Ferrari 512 S, setiap lekuk tubuh 849 Testarossa memiliki tujuan.

Hasilnya adalah daya tekan ke bawah (downforce) total sebesar 415 kg pada kecepatan 250 km/jam—meningkat 25 kg dari SF90—sambil secara bersamaan meningkatkan efisiensi pendinginan sebesar 15%.

Spoiler belakang aktif yang terintegrasi dengan bodi mampu berubah konfigurasi dalam kurang dari satu detik untuk beradaptasi dengan kebutuhan di lintasan.

Bagi para klien yang paling menuntut, Ferrari menawarkan paket opsional Assetto Fiorano. Ini adalah konfigurasi ekstrem yang memangkas bobot mobil sekitar 30 kg berkat penggunaan material eksotis seperti serat karbon dan titanium.

Paket ini juga mencakup perombakan aerodinamika radikal, termasuk sayap belakang kembar yang mampu meningkatkan downforce hingga tiga kali lipat dibanding versi standar, serta suspensi Multimatic lebih kaku untuk pengendalian tajam.

Pada akhirnya, Ferrari 849 Testarossa adalah pernyataan dominasi. Ia membuktikan bahwa masa depan hybrid tidak perlu mengorbankan jiwa dan suara brutal dari sebuah mesin V8.

Dengan membangkitkan nama legendaris dan menyematkan teknologi balap paling canggih, Ferrari tidak hanya menciptakan raja baru di jajaran produknya; mereka telah menetapkan standar baru yang tampaknya mustahil untuk dikejar oleh para pesaingnya di dunia super car.(rah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *