JAKARTA (Kastanews.com)- Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan penundaan pemangkasan suku bunga The Fed menimbulkan gejolak pasar keuangan dunia menekan inflasi dan fiskal Amerika Serikat (AS).
Hal itu menyebabkan ekonomi global stagnan cenderung menurun. “Tahun 2024 forecast-nya IMF meskipun slightly better di 3,2% namun ini adalah stagnan sejak tahun lalu,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA Edisi April 2024.
Lembaga lain seperti OECD memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia di bawah level yang diprediksi oleh IMF yaitu hanya 2,9%. Sedangkan bank dunia juga lebih rendah, meskipun dua institusi ini memiliki metode yang berbeda dari sisi pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan kondisi tersebut, Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tumbuh di level 5,0%. Pada 2025 IMF memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5,1%.
“Situasi global yang cenderung melemah dan tekanan yang bertubi-tubi dari harga komoditas, inflasi, dan suku bunga tentu akan memengaruhi kinerja seluruh dunia terutama manufaktur. Indonesia masih dalam situasi ekspansif dan pada level yang cukup baik,” ucap Sri Mulyani.
Namun demikian, perlu kewaspadaan tinggi terhadap gejolak harga-harga komoditas. Menurut dia, pergerakan harga komoditas mengalami lonjakan akibat ada gangguan rantai pasok karena masalah keamanan dan geopolitik. “Ini patut diwaspadai karena akan memengaruhi kondisi perekonomian di dalam negeri,” kata dia.(rah)