Dishub DKI Ungkap Beberapa Penyebab Kemacetan

Dishub DKI Ungkap Beberapa Penyebab Kemacetan

JAKARTA (Kastanews.com)- Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyatakan penyebab kemacetan di Jakarta beberapa waktu terakhir. Salah satunya adanya sejumlah pembangunan infrastruktur di sejumlah titik.

“Tentu kalau kita bandingkan data tahun ini dengan tahun lalu di beberapa titik ada peningkatan kemacetan,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo kepada awak media di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (13/2/2023).

Syafrin mengatakan, kemacetan di Jakarta disebabkan adanya sejumlah pembangunan infrastruktur. Seperti, pembangunan proyek Tol Harbour Road (HBR) II berimbas penyempitan Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara.

“Di sana ada manajemen rekayasa lalu lintas di Jalan RE Marthadinata di mana biasanya 4 lajur 2 arah sekarang ada 2 lajur 1 arah. Sehingga terjadi kepadatan cukup panjang dari JIS ke barat dikooptasi jadi 2 lajur,” katanya.

Selanjutnya, di sepanjang Jalan MT Haryono hingga belok ke arah Jalan Rasuna Said juga sedang ada proyek pembangunan LRT Jabodebek yang membuat terjadinya penyempitan lajur jalan.

Menurut Syafrin, di beberapa ruas jalan ada lajur yang menjadi tidak optimal contohnya mulai dari Jalan MT Haryono ke arah barat kemudian Jalan Gatot Subroto belok kanan ke Jalan Rasuna Said ada beberapa lajur yang titiknya tidak ideal karena terdampak pembangunan tiang LRT Jabodebek.

“Sehingga yang tadinya ada 4 lajur diambil 1 lajur jadi 3 lajur dan seterusnya. Ini terdampak pada kepadatan lalin di kawasan itu,” ujarnya.

Syafrin berharap proyek LRT Jabodebek segera rampung sehingga mobilitas masyarakat tidak hanya mengandalkan angkutan pribadi. Selain itu, hadirnya LRT Jabodebek diharapkan dapat mengurai kemacetan di Jakarta.

“Kami harap setelah LRT Jabodebek ini beroperasi tahun ini maka mobiilitas masyarakat tidak lagi mengandalkan angkutan pribadi di sana tetapi langsung naik ke angkutan umum karena LRT Jabodebek akan beroperasi dari Cibubur ke Dukuh Atas demikian pula dari Bekasi Timur akan ke Dukuh Atas. Akan ada perpindahan pengguna angkutan pribadi ke layanan angkutan umum khususnya KRL dengan adanya layanan itu,” pungkasnya.(rah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *