JAKARTA (Kastanews.com)- Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Muhammad Farhan menilai upaya diplomasi yang dibangun Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang datang ke Rusia dan Ukraina sudah berjalan.
“Dalam proses diplomasi politik internasional, kehadiran fisik menjadi nilai yang sangat tinggi dalam memulai pembicaraan. Kerja keras Menteri Luar Negeri RI menghadirkan Ukraina dan Rusia itu terbayar dengan datangnya semua Menlu G-20 ke Bali. Itu menunjukkan bahwa sebagai upaya bentuk pembuka diplomasi ini sudah jalan,” ujar Farhan, Senin (11/7).
Farhan mengatakan, hal itu terasa ketika seluruh Menteri Luar Negeri G-20 hadir pada pertemuan di Bali pada 8-9 Juli lalu, termasuk Menlu Ukraina yang hadir secara online.
“Itu menunjukkan semua menteri G-20 tidak punya alasan untuk tidak datang. Jokowi saja berani datang ke tempat perang, masa mereka untuk datang ke Bali ikut G-20 tidak berani,” tandasnya.
Mengenai ancaman krisis pangan dan energi, Farhan optimistis dengan kedatangan para Menlu G-20 ke Bali akan membuka keran komunikasi yang baik.
“Jangan kita berpikir dengan datangnya Pak Jokowi ke sana langsung ada perjanjian. Tidak mungkin. Namun, ketika mereka (para Menlu G-20) mulai datang dan mau berkomunikasi dengan kita, pintu itu akan terbuka. Kan dalam diplomasi politik internasional yang paling penting komunikasi,” ujarnya.
Terkait perdamaian Rusia-Ukraina, Legislator NasDem itu menguraikan beberapa tahapan yang mesti ditempuh.
“Yang pertama, harus ada kesepakatan agar Rusia-Ukraina mau duduk di satu ruangan. Tahap kedua, mereka mau menyepakati gencatan senjata dalam rangka ada jalur aman untuk kemanusiaan dan perdagangan. Dari situ baru kita bisa merasakan barang-barang kita tidak tertahan di Krimea (wilayah perbatasan),” (MI/*)