Digitalisasi Pembelajaran Diharap buat Anak Lebih Konteksual, Target 288.865 Sekolah

Digitalisasi Pembelajaran Diharap buat Anak Lebih Konteksual, Target 288.865 Sekolah

JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Presiden Prabowo Subianto tiba di SMPN 4 Kota Bekasi, Senin (17/11/2025). Kedatangan Prabowo kali ini untuk meluncurkan program digitalisasi pembelajaran sekaligus meninjau proses belajar dengan papan interaktif digital atau smartboard.

Presiden langsung memasuki kelas-kelas untuk meninjau langsung pelaksanaan program digitalisasi pembelajaran dengan smartboard. Dia juga sempat berinteraksi dengan siswa yang sedang belajar.

Program digitalisasi pembelajaran ini berangkat dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025. Program ini dirancang untuk mendorong pemerataan kualitas pendidikan berbasis teknologi sekaligus memperkuat ekosistem pembelajaran berbasis digital yang menyeluruh dan inklusif.

Digitalisasi pembelajaran ini dikuatkan dengan penyediaan perangkat media seperti IFP, laptop, media penyimpanan konten pembelajaran (external HDD), dan lainnya. Ditargetkan, sebanyak 288.865 sekolah akan menerima perangkat di tahun ini.

Saat ini, proses pengiriman sudah mencapai 215.572 perangkat. Sudah tiba di sekolah sebanyak 172.550 dan dalam perjalanan 43.022. Pada Desember 2025, ditargetkan seluruh perangkat sepenuhnya sudah tiba di sekolah penerima.

Guru SMPN 4 Bekasi Indarwati Komariah mengatakan penggunaan papan interaktif digital atau smartboard membuat anak-anak lebih antusias dan bisa berinteraksi secara langsung.

“Karena di papan interaktif digital ini tersedia berbagai macam sumber belajar seperti pada ruang kelas, anak-anak bisa eksplorasi dengan melakukan literasi digital karena di sana ada buku digital. Selain itu juga terdapat game-game, permainan yang bisa mengasah berpikir analisis mereka,” ungkap Indarwati.

Digitalisasi pembelajaran juga terdapat laboratorium maya, sehingga para siswa bisa lebih untuk memenuhi rasa keingintahuannya. “Mereka bisa praktik tanpa harus mencari bahan-bahan tapi sudah tersedia di laboratorium maya dan itu ada di papan interaktif,” ucapnya.

Dia mengungkapkan keuntungan dari digitalisasi pembelajaran membuat anak-anak menjadi lebih konteksual karena di laboratorium maya tersedia bahan-bahan yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.

“Atau contohnya ketika mereka belajar organ jantung, di sana digambarkan jantung itu detakannya memang seperti fungsi jantung, jadi lebih realistis sehingga lebih mendekati kehidupan mereka dan sesuai dengan pembelajaran mendalam saat ini lebih bermakna,” kata Indarwati.(rah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *