Dian Sastro Sebut Rocky Sebagai “Mimpi Buruk” dan Sempat Enggan Kuliah

Dian Sastro Sebut Rocky Sebagai “Mimpi Buruk” dan Sempat Enggan Kuliah

JAKARTA (Kastanews.com)- Aktris Dian Sastro menyebut Rocky Gerung sebagai mimpi buruk saat ia masih duduk di bangku kuliah. Rocky diketahui merupakan dosen Dian di fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) di Universitas Indonesia (UI) pada 2007.

Pemilik nama asli Diandra Paramita Sastrowardoyo itu menggambarkan Rocky Gerung sebagai dosen galak, yang menjadi tantangan besar bagi para mahasiswanya. Pandangan kritis dan gaya bicara pria 65 tahun itu yang tegas membuatnya merasa terintimidasi.

Bahkan meski dikenal sebagai mahasiswi yang pintar, artis 42 tahun tersebut mengaku sering dimarahi Rocky saat menjalani bimbingan. Pengakuan ini diungkap Dian ketika mengenang masa kuliah dalam kanal YouTube Denny Sumargo beberapa waktu lalu. “Lo banyak dipuji Rocky Gerung,” kata Denny dikutip dari kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Rabu (4/9/2024).

“Itu dosen gue berapa tahun lalu. Cuma jangan dihitung berapa lamanya. Tapi yang jelas dia nightmare (mimpi buruk) gue pas bimbingan,” sambungnya.

Sifat galak pengamat politik itu sebagai dosen di kampus membuat istri Maulana Indraguna Sutowo tersebut sempat merasa enggan untuk mengikuti bimbingan selama kuliah.

Bintang film Aruna dan Lidahnya tersebut mengaku sering gugup setiap kali harus bertemu dengan Rock. Terlebih, ia dikenal keras dan suka “merosting” mahasiswanya di kampus setiap hari. “Bukan lagi. Bener-bener gue, setiap kali bimbingan gue males. Jadi aduh galak banget bro, galak parah,” jelasnya.

“Suka lihat dia (Rocky Gerung) lagi roasting siapa gitu, itu kebayang nggak. Kita jadi mahasiswanya di-roasting setiap hari sama dia,” tambahnya.

Meski demikian, Rocky selalu bersikap adil dan sama kepada setiap mahasiswa yang diajarnya. Ia pun tidak memberikan perlakukan istimewa kepada artis kelahiran 16 Maret 1982 itu.

“Di kelas dia (Rocky Gerung), kita bukan siapa-siapa. Sama semua. Jadi nggak ada tuh yang namanya perlakukan khusus. Emang harus belajar, harus ngerjain PR atau tugas,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengenang dirinya terpaksa bekerja keras mengerjakan tugas-tugas dari Rocky. Ini karena sang dosen sangat tegas dan tidak mentolerir ketidaktepatan atau karangan bebas dalam tugas akademis.

“Cuma cara dia ngajar kali ya pengen kita bagus tapi keras banget. Misal lo ketahuan ngarang bebas, misal disuruh baca buku yang jadi PR lo, terus lo sok ngarang, lo habis,” ungkapnya.

“Mentalitynya habis, pokonya kalau misalnya lo ketahuan ngarang bebas bakalan habis lo,” pungkasnya.(rah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *