JAKARTA (Kastanews.com): Namanya Dendi Triansyah. Anak muda berbakat asal Tasikmalaya, Jawa Barat. Dendi kini tengah mewakili Indonesia dalam kejuaraan bulutangkis junior paling bergengsi se-Asia, Wondr Badminton Asia Junior Championships 2025, 18-27 Juli 2025 di Solo, Jawa Tengah.
Talenta muda berusia 17 tahun itu kini tengah menjadi simbol harapan baru bagi dunia bulu tangkis Indonesia. Prestasinya lahir dari lingkungan yang penuh dengan kecintaan terhadap bulutangkis.
Sejak usia lima tahun, Dendi sudah akrab dengan raket dan shuttlecock. Menurut sang kakak, Nuni Karyani, semangat Dendi tumbuh secara alami di tengah keluarga pecinta olahraga.
“Itu sudah jadi mainannya sejak kecil. Kadang saya bawa ke GOR, mamah juga suka ajak ke lapangan badminton,” kata Nuni, Senin (21/7/2025).
Dendi tumbuh di lingkungan atlit. Ayah, ibu, dan kakaknya adalah mantan atlet yang meski tak sempat mencapai tingkat nasional, kini mewariskan semangat juang itu kepada Dendi.
“Kalau Dendi, alhamdulillah punya peluang lebih besar. Keadaan keluarga sekarang lebih mendukung dan kami banyak belajar dari pengalaman masa lalu,” tambah Nuni.
Perjalanan Dendi menuju Pelatnas tidak diraih secara instan. Ia meniti karier dari berbagai seri Sirkuit Nasional (Sirnas) hingga berhasil menjadi juara dalam Seleksi Nasional (Seleknas) 2024.
Berkat capaian tersebut, ia dipanggil ke Pelatnas PBSI dan bergabung dengan skuad muda Indonesia.
Tahun ini, Dendi mendapat kepercayaan untuk tampil di dua nomor sekaligus—beregu dan perorangan—pada Wondr Asia Junior Championship 2025, bersaing dengan atlet muda dari 17 negara Asia.
“Usianya baru 17 tahun, tapi sudah dipercaya turun di dua nomor. Itu luar biasa bagi kami,” ujar Nuni dengan bangga.
Dukungan keluarga menjadi pondasi utama kesuksesan Dendi. Doa, motivasi, dan pengorbanan turut mewarnai perjalanan kariernya.
“Saya selalu bilang, latihan saja tidak cukup. Fokus dan mental juga harus kuat,” ucap Nuni dengan penuh haru.
Kebanggaan juga dirasakan oleh PBSI Kota Tasikmalaya. Sebelum keberangkatan ke Pelatnas, mereka menggelar doa bersama dan memberikan bonus di GOR Susi Susanti sebagai bentuk dukungan.
“PBSI Kota Tasikmalaya sangat bangga dengan adanya bibit muda daerah yang kini tampil di kancah nasional dan internasional,” ujar Epi Mulyana, Sekretaris PBSI Kota Tasikmalaya.
Meski kini berdomisili dan berlatih di Bandung, Dendi tetap menjaga identitasnya sebagai putra Tasikmalaya.
Ia merupakan siswa kelas 3 di SMA Jenderal Sudirman Bandung dan selalu membawa nama kota kelahirannya dalam setiap pertandingan.
Dendi pun memberikan pesan inspiratif bagi generasi muda di kampung halamannya.
“Sebagai atlet muda dari Tasikmalaya, saya ingin teman-teman seusia saya juga punya semangat untuk berkembang,” pesannya.
Dari lapangan sederhana di sudut Kota Tasikmalaya, Dendi kini bersiap melangkah ke panggung Asia—dan kelak, mungkin dunia.
“Jangan malas, karena kalau kita malas, impian kita juga akan ikut malas datangnya,” tutup Dendi Triansyah. (*)