JAKARTA (Kastanews.com) – Perum Bulog bersiap untuk menjual beras medium dengan harga murah atau sebesar Rp 8.000 per kilogram. Beras yang dijual murah di pasaran ini, bila stok tersimpan di gudang Bulog sudah lebih dari 4 bulan.
Direktur Utama (Dirut) Bulog, Budi Waseso alias Buwas menyebut aksi jual murah cadangan beras pemerintah (CBP) itu diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38 Tahun 2018. Aksi tersebut sekaligus mencegah adanya penurunan mutu beras. Sehingga, beras tersimpan lebih dari 4 bulan di gudang akan dilepas di bawah harga pembelian. Adapun harga pembelian beras oleh Bulog sebesar Rp 8.300.
“Artinya yang dulu kita pengadaan belinya Rp 8.300 begitu 4 bulan kita stop, itu kita lepas dengan harga Rp 8.000 atau di bawah harga 8.300, nanti selisihnya diganti oleh pemerintah. Apabila ini bisa berjalan tentunya kami punya keyakinan tidak akan lagi terjadi beras yang turun mutu,” ungkap Buwas, dikutip Selasa (17/1/2023).
Untuk menjaga kecukupan stok pangan beras tahun ini, Bulog akan melakukan pengadaan beras dari petani dalam negeri sebanyak 1,46 juta ton. Sementara untuk ketersediaan CBP, BUMN Pangan harus menyerap 1 juta ton.
“Ini untuk stok CBP sepanjang 2023 ini sebanyak 1 juta ton. Jadi 1 juta ton ini dari hasil keputusan Badan Pangan Nasional itu harus selalu tersedia pak di Bulog, sepanjang tahun,” kata dia.
Bahkan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) menaikan jumlah serapan beras untuk CBP menjadi 2,4 juta ton per tahunnya. Namun, hal ini baru berupa usulan. Buwas mengatakan, usulan tersebut lebih tinggi dari serapan beras sebelumnya yang berada di kisaran 1 juta – 1,5 juta ton per tahunnya.
“Pelaksanaan tugas ini hasil keputusan, jadi kemarin kita sudah ada penugasan dari Bapanas bahwasanya stok yang tadinya hanya 1 juta – 1,5 juta diputuskan oleh Bapanas adalah 2,4 juta ton ada cadangan di Bulog, jadi ini untuk CBP,” tutur dia.(rah)