JAKARTA (Kastanews.com)– Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri menceritakan sejarah bendera Merah Putih ke Purna Paskibraka Nasional. Apalagi, Megawati pernah menjadi pembawa bendera pusaka pada upacara peringatan HUT RI ke-19 tahun 1964.
Megawati pun mengatakan sejarah yang dia ceritakan ini otentik langsung dari sang Ibunda yakni Fatmawati, juga istri dari Presiden Soekarno yang menjahit bendera merah putih sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamirkan.
“Ya ini otentik dari cerita ibu Saya karena ketika saya diperintahkan oleh Presiden Soekarno untuk menjadi juga pembawa bendera Pusaka. Jadi saya kan tanya sama ibu saya supaya saya tidak terlalu kosong hanya seremonial saja karena ini kan sebetulnya hanya simbolis ya,” kata Megawati lewat YouTube Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Selasa (6/8/2024).
Megawati yang juga merupakan Ketua Dewan Pengarah BPIP itu pun menegaskan bahwa dengan adanya bendera sebagai simbol negara akan mudah diakui Kemerdekaannya oleh dunia.
“Tapi intinya itu benar-benar supaya tahu kalau kita ndak punya bendera ini, kita nggak akan diakui oleh dunia. Karena, saya cerita dulu apa sih gunanya ada bendera? Bendera itu menunjukkan kepunyaan negara. Nah kita memilihnya merah putih.”
“Jadi nanti kalau bisa coba dilihat di Perserikatan Bangsa-Bangsa, itu kan di depannya itu banyak sekali bendera tapi itu yang menunjukkan itu bendera negara yang sudah masuk ke dalam perserikatan dan diakui bangsa-bangsa ya. Jadi tanpa itu, pengakuan dari dunia dan diresmikannya itu ketika telah ada Perserikatan Bangsa-Bangsa itulah yang dapat mengakui bahwa, oh ini miliknya negara ini,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Megawati juga menceritakan sosok Ibundanya sebagai penjahit bendera pusaka untuk pertama kalinya, yang diangkat menjadi pahlawan nasional. “Nah tadi pertanyaan itu, ini Ibu Fatmawati itu kan juga pahlawan nasional. Kenapa sih kok diangkat sebagai pahlawan nasional? Karena berani membuat bendera pusaka.”
“Karena begini Ibu saya ketika saya tanya, kenapa kok Ibu berani untuk membuat bendera pusaka? Karena yang menyuruh Bapakmu, berarti Bung Karno. Lah iya kenapa Bapak menyuruhnya warnanya merah putih karena itu nantinya adalah akan menjadi bendera kita kalau sudah merdeka,” kata Megawati.
Megawati pun menceritakan perjuangan ibunda harus menjahit bendera merah putih dengan menggunakan tangan tanpa mesin.
“Ini yang beliau itu sedang hamil kakak saya. Jadi oleh dokter memang tidak diizinkan memakai dulu kalau apa mesin jahit itu kan pakai kaki begini-begini. Nah itu tidak diizinkan tapi disuruh pakai yang ada tangan begini ya, itu dulu begitu kalau sekarang kan udah modern.”
Tak hanya itu, Megawati juga menceritakan perjuangan Fatmawati untuk mendapatkan kain merah putih untuk dijadikan bendera. Bahkan, ada pengusaha yang bersimpati memberikan bahan untuk pembuatan bendera.
“Nah yang beliau cerita itu mengapa beliau yang diperintahkan oleh Presiden Soekarno? Karena itu kan masih rahasia. Kalau Ibu Fat terus bilangnya begini untuk cari kan merah putih ternyata kalau putihnya mudah, merahnya yang sulit, bahan warna merah.”
“Dengan demikian maka untung ada orang ini pengusaha itu yang sudah simpati pada Indonesia. Jadi dia lah yang kata ibu saya mencari bahan merahnya. Sehingga bisa berhasil untuk menjahit bendera yang nantinya akan dikibarkan ketika Proklamasi 17 Agustus 1945,” pungkasnya.(rah)