JAKARTA (Kastanews.com)- Stabilisasi pasokan dan harga pangan terus diupayakan pemerintah dalam rangka menahan lonjakan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat. Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan sejumlah langkah untuk memastikan stabilitas pangan tetap terjaga terutama menjelang Lebaran.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan penguatan stok pangan nasional melalui Perpres 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), kemudian turunannya berupa Perbadan 15/2022. Dan yang terakhir ada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 153/2022 mengenai Penjaminan Perbankan.
Menurutnya, jika ini berjalan lancar, pihaknya optimistis CPP untuk 12 komoditas yang menjadi kewenangan Bapanas dapat menopang ketahanan pangan. Penguatan CPP sangat mendesak dilakukan mengingat dinamika distribusi pangan berdampak pada fluktuasi harga.
“Dengan ditetapkannya berbagai regulasi di atas, kita bersama BUMN pangan sedang berprogres dalam penguatan CPP dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). Stok level masing-masing komoditas ditargetkan bisa 5-10% dari kebutuhan atau market share nasional untuk dapat meng-intervensi harga pasar,” ujar Arief di Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Dia mengungkapkan, membangun CPP untuk 12 komoditas pangan strategis membutuhkan sinergi dan kolaborasi berbagai pihak. Karena itu, pola integrasi BUMN pangan menjadi faktor penting dalam membangun ekosistem pangan hulu hilir. “Exit strategy-nya dengan dana murah dari perbankan yang sudah disetujui oleh Menkeu melalui PMK, sehingga akan segera kita implementasikan. BUMN pangan berfungsi sebagai offtaker hasil petani, peternak, dan nelayan,” kata Arief.
Sementara itu, untuk menjaga stabilitas pangan jelang Lebaran, Arief langsung melakukan pemantauan ke beberapa gudang Bulog di Jawa Tengah untuk memastikan kesiapan CBP yang disalurkan untuk bantuan pangan. Ia menekankan agar proses penyaluran bantuan beras ini ke penerima manfaat betul-betul tepat sasaran by name by address.
“Untuk tahap pertama (1 bulan) penyaluran bantuan beras ini, kita sudah mulai sejak 31 Maret 2023 lalu, hingga sekarang proses penyaluran masih berlangsung di berbagai daerah. Kita harapkan bantuan tersebut sampai ke 21,3 juta KPM di seluruh Indonesia, sehingga masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan lancar,” jelas Arief.(rah)