Banjir Bandang Texas Tewaskan 82 Orang, Puluhan Anak Jadi Korban

Banjir Bandang Texas Tewaskan 82 Orang, Puluhan Anak Jadi Korban

KERR COUNTY (Kastanews.com): Musibah banjir bandang dahsyat menerjang wilayah Texas Hill Country sejak 4 Juli 2025. Hujan ekstrem memicu luapan sungai Guadalupe yang menyapu perkemahan, rumah, dan jalanan di beberapa distrik, terutama di kawasan Camp Mystic, Kerr County. Hingga Minggu malam waktu setempat, 82 orang dilaporkan tewas, termasuk 28 anak-anak, dan 41 lainnya masih dalam pencarian.

Air bah datang sangat cepat. Dalam waktu kurang dari satu jam, permukaan Sungai Guadalupe naik hampir 8 meter, menghancurkan permukiman dan memutus akses jalan. Ratusan petugas penyelamat dikerahkan bersama helikopter, drone, anjing pelacak, dan kapal evakuasi.

Camp Mystic, sebuah perkemahan musim panas untuk perempuan, menjadi lokasi paling terdampak. Sebagian besar korban hilang merupakan anak-anak dan konselor yang sedang berada di area tersebut saat air naik secara tiba-tiba.

Upaya pencarian sempat terhambat hujan susulan dan struktur tanah yang penuh air, memicu potensi longsor dan banjir susulan. Hingga kini, lebih dari 850 orang telah berhasil diselamatkan, sementara keluarga korban terus menanti kabar di pusat evakuasi.

Pemerintah AS telah menetapkan status bencana nasional untuk wilayah ini. Presiden Donald Trump menginstruksikan penambahan bantuan federal melalui FEMA dan tim Coast Guard. Gubernur Texas, Greg Abbott, menyatakan situasi sebagai darurat penuh dan mengimbau masyarakat untuk menghindari wilayah terdampak hingga pencarian rampung.

Pihak otoritas mendapat kritik keras karena tidak semua wilayah terdampak menerima peringatan dini. Sistem sirene di beberapa area tidak aktif karena keterbatasan infrastruktur. Data menyebutkan usulan anggaran untuk peringatan dini sempat ditolak pada 2018 karena alasan efisiensi anggaran.

Tragedi ini menjadi peringatan serius bagi pemerintah lokal dan federal agar memperbaiki sistem deteksi dini di kawasan rawan bencana seperti Texas Hill Country, yang selama ini dikenal sebagai “jalur banjir kilat” paling aktif di AS.

Tim penyelamat berkomitmen melanjutkan pencarian hingga seluruh korban ditemukan. Sementara itu, masyarakat internasional mulai menyalurkan bantuan, dan warga lokal bahu-membahu membangun kembali komunitas mereka yang luluh lantak.(Lungit/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *