JAKARTA, 12 September 2021 : Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo menyambut baik keberadaan taksi terbang listrik EHang 216 yang dioperasikan tanpa awak.
Bamsoet yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) memandang taksi terbang bertenaga listrik ini akan menjadi transportasi masa depan yang menunjang sektor pariwisata.
“Sebagai kendaraan tanpa awak kemudi, EHang juga dikenal sebagai drone raksasa. Dioperasikan melalui pusat komando dan kendali AAV (Autonomous Aerial Vehicle) yang berada di darat menggunakan jaringan 4G/5G sebagai saluran transmisi nirkabel berkecepatan tinggi untuk berkomunikasi dengan lancar dengan pusat komando dan kendali, sehingga memungkinkan kendali jarak jauh pesawat dan transmisi data penerbangan secara real-time,” ujar Bamsoet, Jumat (10/9).
“Di Indonesia, EHang baru ada satu unit,” sambung Bamsoet.
Diketahui, EHang merupakan kendaraan Autonomous Aerial Vehicle (AAV) berteknologi listrik yang dioperasikan tanpa awak pilot yang ikut dalam penerbangan.
Bamsoet yang juga didampingi Menteri BUMN, Erick Thohir menyambut baik adanya taksi terbang Ehang 216 dalam acara peresmian kantor IMI Pusat di kawasan Gelora Bung Karno, Jumat, lalu.
Eks Ketua DPR RI ini menuturkan, EHang diproduksi oleh Guangzhou EHang Intelligent Technology Co. Ltd dan didatangkan ke Indonesia oleh Prestige Motorcars ini merupakan EHang 216.
Kemudian, Bamsoet menambahkan akan ada uji coba penerbangan yang direncanakan dilakukan di Bali pada Oktober 2021 mendatang.
“Jika lancar dan Gubernur Bali setuju serta izin terbang dari Kementerian Perhubungan keluar, barulah drone tanpa awak ini bisa digunakan untuk memeriahkan pariwisata di Bali. Menjadi daya tarik bagi turis untuk menikmati wisata keindahan alam Bali dari atas udara dengan cara yang berbeda,” tambah Bamsoet.
Sebelumnya, EHang 216 memiliki muatan maksimum 220 kg dengan kecepatan maksimum 130 km/jam. EHang 216 menggunakan daya listrik 100% untuk mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh emisi. Pesawat tanpa awak ini dapat diisi hingga 220v atau 380v dalam 1,5 jam waktu pengisian.
“EHang 216 memiliki 16 baling-baling dan 8 lengan yang bisa dilipat sehingga efektif dan menghemat area parkir, karena hanya memakan lahan seluas 5 meter. EHang 216 dapat menempuh jarak 35 km dalam sekali perjalanan dalam waktu 25 menit di ketinggian 500-600 meter,” jelas Bamsoet.
Ia mengungkapkan, EHang bisa menjadi solusi dari permasalahan yang semakin dihadapi masyarakat perkotaan, karena mampu menjadi sarana mobilisasi yang efisien dan ekonomis. Apalagi taksi terbang ini bebas emisi sehingga memungkinkan terciptanya langit biru di Indonesia. Sejalan dengan program pemerintah dalam PERPRES No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
“EHang akan menjadi moda transportasi modern yang akan banyak membantu masyarakat Indonesia. Semoga dengan adanya teknologi ini dapat membantu dan menjadi sarana baru dalam membangkitkan pariwisata, penyelamatan medis, sektor logistik dan tentunya transportasi udara yang nyaman, aman, dan efektif,” pungkas Bamsoet. (Rian)