JAKARTA (Kastanews.com)- Kelangkaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU swasta seperti Shell, semakin mengkhawatirkan.
Di salah satu SPBU Shell yang terletak di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, stok BBM disebut telah menipis sejak akhir Agustus 2025.
Menurut pengakuan salah satu karyawan yang enggan disebutkan namanya, saat ini SPBU tersebut hanya menjual BBM jenis diesel. Produk BBM lainnya seperti Shell Super dan V-Power sudah tidak tersedia selama hampir satu bulan terakhir.
“Bengkel sama minimarket saja yang masih hidup. Dari sebulan lalu, akhir Agustus stok sudah kosong, cuma jual diesel,” ujarnya, Kamis (18/9/2025).
Ia juga menyampaikan kekhawatiran bahwa jika kondisi ini terus berlanjut, operasional unit usaha pendukung seperti minimarket dan bengkel pun bisa terdampak.
“Khawatir kalau BBM gak ada, otomatis minimarket dan bengkel juga bisa terdampak. Karena Shell kan memang utamanya jual BBM. Kalau stok gak ada, otomatis bengkel sama minimarket bakal sepi. Soalnya kita juga kan ditarget,” tambahnya.
Lebih lanjut Ia mengungkap bahwa sebelumnya, SPBU tersebut telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sebagian besar karyawan akibat penurunan aktivitas operasional. Kini hanya beberapa staf yang masih dipertahankan untuk menjaga operasional terbatas.
“Banyak karyawan di Shell Lenteng Agung yang kena lay off. Ada 20 orang yang kena lay off dari per tanggal 1 September. Sekarang sisa kasir satu orang untuk operator,” ucapnya.
Ia pun berharap agar persoalan distribusi dan pasokan BBM di SPBU swasta segera bisa diselesaikan agar operasional SPBU kembali normal. “Harapannya sih semoga Shell cepat membaik, stok ada lagi semua,” tutupnya.
Untuk diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebelumnya juga telah buka suara soal isu SPBU swasta melakukan PHK terhadap karyawannya imbas kelangkaan pasokan BBM.
Dia mengajak SPBU swasta berkolaborasi dengan Pertamina untuk mengatasi kekosongan stok. “Sebenarnya, mereka (SPBU swasta) bisa melakukan kolaborasi dengan Pertamina (atasi kelangkaan pasokan). Kemarin saya sudah pimpin rapatnya, Pertamina dan Wamen saya juga sudah lapor. Tapi nanti saya akan mengecek perkembangan terakhir dari tim yang kemarin saya bentuk untuk mengatasi ini,” ujar Bahlil.(rah)