SUKABUMI (Kastanews.com): Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peluang besar untuk tumbuh dan berkembang melalui pemanfaatan teknologi digital, seperti di platform e-commerce dan pembayaran digital. Melalui media sosial, perkembangan dan pertumbuhan UMKM akan lebih maksimal sekaligus membantu memperluas pasar secara signifikan, namun meski demikian, adopsi teknologi di UMKM masih relatif rendah.
“Banyak pelaku UMKM belum sepenuhnya memahami manfaat digitalisasi dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing usaha,” ungkap Calon Walikota Sukabumi Nomor Urut 2 Ayep Zaki saat ditemui di kawasan Nanggeleng Citamiang Kota Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (19/10/24).
Pengusaha asli Sukabumi yang sukses merambah dunia international ini juga menegaskan, pemerintah harus mendorong UMKM untuk bertransformasi digital.
“Dalam pelaksanaannya nanti, bisa melalui program pelatihan dan akses ke platform digital, dan ini patut didorong oleh pemerintah khususnya di Kota Sukabumi,” tambahnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Ayep berjanji akan memberikan perhatian khusus terhadap UMKM, jika dia dan pasangan calon walil walikotanya diberikan kepercayaan masyarakat untuk menjadi pemimpin Kota Sukabumi pada Pemilukada Kota Sukabumi 2024 November mendatang.
“Sebagai bentuk komitmen dalam mengatasi persoalan erekonomian masyarakat, UMKM ini salah satu pilar penting dalam membangun kemandirian ekonomi, jadi kita akan fokus juga di UMKM,” ungkapnya.
Putra asli daerah Sukabumi ini juga memaparkan, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas bisnis dapat mempercepat proses digitalisasi ini, sehingga perlu adanya akses untuk menunjang perkembangan terknologi.
“Meskipun di daerah perkotaan, infrastruktur digital diketahui masih belum merata, pemerintah perlu mempercepat pembangunan infrastruktur internet, agar UMKM bisa memanfaatkan teknologi,” jelasnya.
Calon Wakil Walikota Sukabumi, Bobby Maulana menambahkan, pasangan Ayeuna Waktuna (Ayep Zaki Bobby Maulana) juga menggagas program Dana Abadi, yang bertujuan untuk mendorong dan membantu pertumbuhan ekonomi pelaku UMKM.
“Selain memanfaatkan digitalisasi sebagai media dalam mengembangkan pasar dan dilakukan pembekalan atau pelatihan bagi pelaku UMKM, kami pun akan membantu dalam bentuk Dana Abadi,” ujarnya.
Yang dimaksud dengan Dana Abadi adalah, bantuan dana hibah sebesar Rp. 10 juta yang akan dialokasikan di setiap RT, yang nantinya dana tersebut bisa dimanfaatkan para pelaku UMKM dan bersifat pembinaan secara berkala.
“Jadi Dana Abadi ini sebagai salah penopang dalam mengembangkan produksi pelaku UMKM di setiap Ke-RT an dan bersifat pembinaan, jadi harus terus bergulir sehingga terus melahirkan pelaku UMKM lainnya,” terang Bobby.
Ditambahkannya, edukasi keuangan harus berjalan seiring dengan digitalisasi, agar pelaku usaha bisa mengelola keuangan bisnis para pelaku UMKM dengan lebih baik.
“Perlu membangun mentalitas yang lebih adaptif terhadap perubahan, dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, inovasi menjadi kunci untuk bertahan dan berkembang,” pungkasnya. (*)