Ayep Zaki Pimpin Kota Sukabumi Kembangkan Pariwisata

Ayep Zaki Pimpin Kota Sukabumi Kembangkan Pariwisata

JAKARTA (Kastanews.com): Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki bersama Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana melakukan pertemuan dengan Asisten Deputi 1 Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Pertemuan yang berupaya meningkatkan pembangunan di sektor wisata Pemerintah Kota Sukabumi itu juga dihadiri Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi, Rahmat Sukandar, dan menjadi forum strategis membahas rencana pengembangan pariwisata di Kota Sukabumi.

“Kota Sukabumi harus memiliki kreativitas, apalagi tahun ini kita menerima efisiensi yang cukup tinggi sekitar 21%. Untuk itu, kami menggenjot sektor pariwisata, jasa, perdagangan, dan ekonomi kreatif,” ungkap Wali Kota Sukabumi, H.Ayep Zaki usai pertemuan.

Ayep Zaki juga menekankan pentingnya kreativitas sebagai modal utama pembangunan daerah, mengingat Kota Sukabumi tidak memiliki destinasi wisata besar atau sumber daya alam, namun memiliki potensi wisata unggulan seperti wisata air panas Cikundul yang siap direvitalisasi.

“Data kunjungan wisatawan tahun ini sekitar 750.000 pengunjung dan optimisme potensi naik hingga tiga juta pengunjung pada tahun mendatang,” terang Ayep Zaki.

Menurutnya, hal ini perlu menjadi perhatian serius Kemenpar agar pengembangan destinasi wisata di Kota Sukabumi dapat terencana dengan baik.

“Setiap kali ada kegiatan besar, hotel-hotel di Kota Sukabumi selalu penuh. Misalnya saat pelepasan siswa Setukpa (Sekolah Pembentukan Perwira) yang setiap tahun diikuti sekitar 3.600 kepala keluarga,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menambahkan bahwa pertumbuhan jumlah wisatawan di Kota Sukabumi menunjukkan tren positif.

“Dari Januari sampai Juni, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, terjadi kenaikan pengunjung sebesar 70,66%, atau tercatat 1,141 juta perjalanan,” terangnya.

Bobby menegaskan komitmen Pemkot Sukabumi untuk mengembangkan sektor perdagangan, jasa, dan ekonomi kreatif sehingga wisatawan datang tidak hanya berkunjung tetapi menginap dan menikmati suasana kota.

Sejak pelantikan pada Februari lalu, Pemerintah Kota Sukabumi telah membuka berbagai akses untuk menggelar kegiatan olahraga bertaraf nasional dan provinsi.

“Kami juga akan melakukan revitalisasi tempat wisata serta meng-upgrade fasilitas agar lebih menarik,” ujar Bobby.

Ia menambahkan, dengan selesainya jalan tol seksi 3 pada pertengahan tahun 2026, jumlah kunjungan wisatawan diperkirakan dapat meningkat 3–5 kali lipat.

Selain wisata alam, Bobby juga menyoroti potensi besar di bidang seni dan budaya.

“Kami memiliki banyak komunitas seni, kabaret, dan budaya seperti permainan Boles atau Bola Seuneu yang pernah mendapatkan rekor MURI bersama kegiatan yang melibatkan Menteri Kebudayaan. Kota Sukabumi juga tengah menyiapkan gedung kesenian sebagai ruang pertunjukan kesenian,” ujarnya.

Asisten Deputi 1 Kemenpar menyambut positif usulan dan rencana pengembangan pariwisata Kota Sukabumi.

Pihaknya menyampaikan bahwa untuk tahun 2026, Kemenpar merencanakan 23 lokasi prioritas pariwisata di Indonesia.

“Kami berharap dukungan dari Kementerian Keuangan agar dapat membantu alokasi anggaran untuk mendukung kegiatan pariwisata di Kota Sukabumi,” kata perwakilan Kemenpar.

Ia juga menekankan pentingnya pemerintah daerah merumuskan kebijakan lokal, termasuk Penerbitan SK Wali Kota tentang kampung atau desa wisata, serta mendorong pengajuan event daerah yang dapat dikolaborasikan dengan Kemenpar.

“Semakin banyak event akan menaikkan perputaran ekonomi. Promosi dan pemasaran pariwisata dapat ditingkatkan jika event-event unggulan daerah diusulkan kepada kami,” tambahnya.

Menutup pertemuan tersebut, Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, menyampaikan apresiasi dan harapan agar hasil audiensi dapat segera ditindaklanjuti.

“Kita mendapatkan masukan, antara lain soal kampung wisata dan edukasi wisata air bersih. Kita punya keunggulan seperti Kampung Kaligrafi Lemka, Wayang Sukuraga, dan Kampung Naga Odeon. Mudah-mudahan Disporapar segera mengusulkan agar menjadi bagian dari rencana Kemenpar pada 2026,” ujar Wali Kota.

Ayep Zaki juga menegaskan pentingnya kolaborasi dan payung hukum (SK) bagi kampung-kampung wisata agar bisa masuk dalam perencanaan nasional dan disinkronkan dengan program Kemenpar.

“Kita akan dorong usulan event-event daerah agar dapat bersinergi dengan kementerian. Semoga ini membawa manfaat terbaik bagi Kota Sukabumi,” pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *