SUKABUMI (Kastanews.com)- Dengan kekayaan alam dan sumber daya manusia yang dikandung bumi Indonesia merupakan potensi besar untuk menopang kebutuhan pangan dunia yang berjumlah kurang lebih 8 miliar penduduk dunia. Salah satu wilayah yang juga memiliki potensi tersebut adalah Sukabumi, Jawa Barat.
Demikian ditekankan Anggota Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, H. Ayep Zaki saat menjadi pembicara dalam Entrepreneur Talk bertajuk Optimalisasi Peran Generasi Muda Dalam Pengelolaan Wirausaha Menuju Sukabumi 2033 yang Berdaulat.
Dalam acara yang dihadiri oleh Mahasiswa dan Ikatan Alumni Fakultas Pertanian Prodi Perikanan Universitas Muhammadiyah Sukabumi itu dilaksanakan di Moonshine Coffee and Space Sukabumi, Ayep membagikan pengalamannya sejak tahun 1988.
“Jika satu orangnya membutuhkan satu kilo kebutuhan pangan dalam satu harinya, maka akan ada kebutuhan pangan setiap harinya 8 juta ton, ini akan menjadi peluang bagi Indonesia sendiri khususnya untuk Sukabumi untuk menjadi peran penting sebagi penyuplai pangan dunia,” terang Ayep, Senin (17/4).
Ayep yang juga Praktisi Ekonomi dan Pertanian sekaligus Anggota Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu mengatakan bahwa menjadi wirausahawan saat ini tidaklah mudah. Menurutnya pilihannya antara berwirausaha sendiri dan harus punya modal besar atau berkolaborasi.
Maka, Ayep yang juga selaku Pendiri Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) mengajak para peserta hadirin entrepreneur talk bekerjasama untuk menjadi mitra dalam membangun kedaulatan pangan di Sukabumi baik itu di bidang pertanian, peternakan maupun perikanan.
Dalam gagasannya Ayep menawarkan paling tidak bekerja bersama-sama mulai tahap awal selama 10 tahun sampai 2033 mendatang dan tahap kedua dilanjutkan sampai 2043 menuju Sukabumi yang berdaulat.
“Tentunya dalam menjalankan semua itu akan membutuhkan dana. Dari mana dana itu didapatkan? bisa melalui perbankan atau alternatif lain yaitu melalui instrumen wakaf uang,” kata Ayep.
Ayep melanjutkan wakaf itu sendiri artinya harta yang diwakafkan tidak boleh berkurang nilainya atau hilang, yang juga disebut sebagai dana abadi, kemudian dikelola dengan hasil pengelolaan tersebut akan disalurkan kepada penerima manfaat baik itu untuk kesehatan, pendidikan, sosial dan ekonomi ataupun UMKM.
Ayep menegaskan bahwa wakaf uang sangatlah penting, dengan potensi wakaf uang di Sukabumi mencapai 1,4 triliun pertahunnya.
“Maka ini akan menjadi sebuah kekuatan finansial karena dengan adanya wakaf uang atau dana abadi hasil dari pengelolaannya disalurkan kepada penerima manfaat dalam hal ini yaitu UMKM atau Wirausahawan,” kata dia.
Oleh karena itu Ayep akan memberikan beasiswa kepada civitas UMMI yang berminat dan mau bergabung dengan Dana Abadi Doa Bangsa untuk menjadi wakaf fundraiser atau Agen Awkafpay sampai memiliki sertifikat. (WH)