CIREBON, 27 Desember 2019: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diminta mengawasi secara ketat investasi abal-abal yang kini tengah meresahkan masyarakat Cirebon, Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan anggota Fraksi NasDem DPR RI, Satori saat melakukan pertemuan dalam masa reses pertama dengan Satgas Waspada OJK Cirebon di Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (26/12).
Pertemuan itu dihadiri Hanif dan Bachtiar, PIC Satgas Waspada Investasi OJK Cirebon dan gerakan anggota masyarakat peduli investasi CSI.
“Saya di Komisi XI DPR bermitra dengan salah satunya OJK. Saya ingin melihat bagaimana pengawasan OJK dengan maraknya investasi abal-abal. Jangankan investasi milik swasta atau perseorangan berbentuk macam-macam seperti koperasi, penyelenggaraan haji dan umroh dan masih banyak sekali modusnya, yang milik negara saja seperti Jiwasraya dan Bumiputera mau gulung tikar,” ujar politisi NasDem tersebut.
Legislator NasDem itu menegaskan tak akan terima jika ada lagi investasi ilegal masuk ke Cirebon. Untuk itu, peran OJK harus sangat maksimal untuk menutup peluang masuknya invetasi ilegal tersebut.
“Saya merasa prihatin dengan banyaknya korban dari nasabah CSI. Jangan sampai menunggu korban banyak baru OJK turun. Saya tidak mau lagi ada investasi ilegal. Saya tidak terima investasi ilegal masuk ke wilayah Cirebon,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan OJK memberikan beberapa tips kepada masyarakat untuk tidak tertipu dengan investasi ilegal.
“Upaya mencegah munculnya investasi abal-abal yaitu dengan dua L yaitu legal dan logis. Legal dengan memastikan badan hukum dan usahanya legal. Logis yaitu investasi yang baik adalah investasi yang memberi bunga masuk akal perbandingannya dengan deposito di bank†ujar Hanif.
Hanif juga berharap agar masyarakat Cirebon tidak mudah terpengaruh atas bunga yang tinggi, karena biasanya itu adalah penipuan.
“Saya harap masyarakat jangan mudah tergiur dengan bunga tinggi. Jangan sampai terjadi lagi di kemudian hari,†tutupnya.(pnd/wasis)