Jakarta (Kastanews.com)- Ribuan mahasiswa menggunakan hak pilihnya di sembilan Tempat Pemungutan Suara atau TPS Lokasi Khusus UGM yang tersebar di lima asrama mahasiswa.
Sebagian besar pemilih merupakan mahasiswa luar daerah atau rantau yang tidak bisa mudik saat pemilu karena tengah menjalani studi di Yogyakarta.
Dari hasil penghitungan suara pilpres dari sembilan TPS khusus UGM, diketahui paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat suara sebanyak 56%. Sementara paslon 02 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka sebanyak 23,2%, dan paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebanyak 20%.
Dalam penyelenggaraan pemungutan suara di TPS khusus UGM ini melibatkan 36 pengawas independen dan 63 KPPS dari kalangan mahasiswa UGM, serta linmas dari Kalurahan Caturtunggal, Sleman.
Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan sekaligus Penanggung Jawab TPS Khusus UGM, Hempri Suyatna menambahkan ada sebanyak 2.611 pemilih yang terdaftar di TPS khusus kampus ini.
Ada sembilan TPS khusus yang berada di lima lokasi pada asrama-asrama mahasiswa UGM.
Adapun lokasi 9 TPS Khusus di UGM antara lain Asrama Ratnaningsih Kinanti 1 yang merupakan TPS 901 dan 902 dengan jumlah pemilih 589, Asrama Ratnaningsih Kinanti 2 dan 3 yang merupakan TPS 903 dan TPS 904 dengan jumlah pemilih 584, Asrama Ratnaningsih Sendowo yang merupakan TPS 922 dan TPS 923 dengan jumlah pemilih 509, Asrama Darmaputera Santren yang merupakan TPS 905 dan TPS 906 dengan jumlah pemilih 590 dan Asrama Darmaputera Karanggayam dengan jumlah pemilih 280.
Hempri menyebutkan tingkat partisipasi pemilih mahasiswa di TPS khusus UGM belum bisa mencapai 100 persen. Hal itu dikarenakan pemilu berlangsung saat liburan semester sehingga tidak sedikit masih mahasiswa yang belum kembali ke Yogyakarta.
“Tingkat partisipasi pemilih di TPS Khusus UGM sekitar 70% karena belum semua mahasiswa kembali ke Yogyakarta,”urainya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM Arie Sujito mengatakan telah memfasilitasi para mahasiswa yang berkuliah di Yogyakarta namun tidak bisa pulang ke kampung halamannya untuk menggunakan hak pilihnya melalui TPS Lokasi Khusus UGM.
Hal ini menjadi komitmen UGM untuk mendukung penyelenggaraan pemilu 2024 melalui kerja sama dengan 12 perguruan tinggi lain di DIY.
Belasan kampus tersebut di antaranya Poltekesyo, STIKes panti Rapih, STPMD Jogjakarta, STIM YKPN, dan sebagainya.
Ia menjelaskan kegiatan pemungutan suara berlangsung baik dan secara umum tidak terjadi peristiwa yang menciptakan kekacauan. Selain itu kelangsungan proses pemilu sesuai dengan aturan perundangan. “Bawaslu dan KPU memiliki komitmen untuk mendukung penyelenggaraan pemilu di TPS khusus UGM. Dari proses pemantauan sejauh ini pemilih sudah sesuai yang terdaftar,” tuturnya.
Arie menjelaskan di TPS khusus ini tidak hanya melayani pemilih mahasiswa UGM saja, tetapi juga diperuntukkan pemilih dari 12 perguruan tinggi lain di DIY.
“Yang tergabung dalam TPS khusus ini ada mahasiswa dari 13 perguruan tinggi di DIY. Hasil pemilihan pun tentu menjadi beragam, orientasi dan partisipasinya. Tinggal menunggu akumulasi sesuai proses ,” terangnya.
Arie mengatakan apapun hasilnya, UGM bersama dengan pemilih mahasiswa dari 12 perguruan tinggi yang menggunakan hak pilihnya di TPS khusus ini telah menjalankan komitmen dan tugas dengan baik dalam penyelenggaraan pemilu kali ini.(rah)