JAKARTA (Kastanews.com)- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan negara-negara yang menjadi pasien Dana Moneter Internasional (IMF) semakin banyak di tengah kondisi ekonomi yang semakin sulit.
Permasalahan yang dihadapi begitu kompleks pascapandemi, mulai dari El Nino, perang Ukraina dengan Rusia yang tidak berkesudahan, ketegangan China dan Amerika Serikat (AS). “Per hari ini ada 30 negara menjadi pasien IMF dan 11 baru mulai membaik,” ungkap Airlangga dalam acara Sewindu Project Strategis Nasional, Rabu (26/7/2023).
Airlangga menegaskan bahwa kondisi tersebut lebih buruk dibandingkan masa krisis 1998 di Asia yang hanya kurang dari 10 negara. “Tapi kali ini betul-betul pascapandemi banyak negara menjadi pasien. Semua negara menghadapi masalah food, fertilizer, energi,” jelasnya.
Meski banyak negara masuk menjadi pasien IMF, Indonesia bukan salah satu negara tersebut. Hal itu lantaran kondisi perekonomian Indonesia saat ini berada di angka 5,03% dan inflasi Indonesia masih terjaga. “Alhamdulillah Indonesia menangani itu semua. Indonesia menjadi champion yang berbeda. Kita buktikan PMI kita ataupun optimisme industri terhadap perekonomian kita berada di level ekspansi 52,7%,” jelas Airlangga.(rah)