Itu Mah Udah Terbang Namanya

Itu Mah Udah Terbang Namanya

Oleh; Hony ‘Kiting’ Irawan, Creator Writers

Lagi ramai dibicarakan di berbagai media. Namanya Chaerul, montir asal Pinrang Sulawesi Selatan. Setelah lima kali gagal, akhirnya berhasil menerbangkan pesawat buatannya sendiri. Iya buatannya sendiri!

Meski kata ahli penerbangan belum bisa dikatakan terbang karena belum memenuhi ketinggian tertentu, kalau buat saya yang awam, lihat videonya, itu mah udah terbang namanya. He he he

Saya cuma membayangkan betapa besar yakinnya Chaerul. Dari awal membuat pesawat bagian demi bagian, yang tentu perlu modal yang gak kecil bagi seorang montir. Dilanjut dengan uji coba yang tentu nyawa taruhannya. Jadi bener kata orang; “orang optimis bikin pesawat, yang pesimis bikin parasut!” He he he ya… Jadi memang semua punya kontribusi.

Kata orang, tindakan adalah buah pikiran.

Saya kok jadi ngebayangin kalau pak Habibie masih ada kira-kira apa responnya ya!? Apalagi Pare-pare dan Pinrang memang satu provinsi dan saya tau, banyak orang optimis berasal dari sana. Gak heran kalau pelopor pembuat pesawat pun berasal dari sana. Hanya saja saya tertarik untuk membayangkan apa yang mendorong Chaerul sehingga berani berinvestasi dan mengambil risiko sebesar itu.

Sebetulnya kalau cuma untuk bisa naik pesawat Chaerul pasti bisa. Biaya bikin pesawat saja bisa dipakai bolak-balik, bukan cuma ke Singapura, tapi sekalian umroh ke Mekah. Jadi saya kira dorongannya bukan cuma untuk bisa naik pesawat. Tapi lebih seperti semangat Wright bersaudara ketika mewujudkan khayalan mereka. Untuk bisa membuat alat yang bisa ditumpangi manusia terbang seperti burung.

Ya kayak anak kecil yang bermain… ! Gak ada capeknya. Seakan gak pernah habis tenaganya. Terus aja asik nyoba-nyoba sampai jatah gagalnya tiba-tiba habis. He he he balik lagi deh soal jatah kegagalan!

Kalau versinya Thomas Alva Edison, ia bukan gagal 999 kali, tapi berhasil menemukan 999 bahan yang tak cocok untuk jadi bohlam lampu. He he he jelas banget ya… Chaerul ini mirip Edison yang fokus pada pembelajarannya bukan penderitaannya.

Saya gak tau rencana Chairul kemudian setelah diundang ke istana. Atau apa yang ada dibenaknya saat ini. Yang jelas sekarang, bahkan mungkin sejak awal, Chaerul gak merasa perlu cari kamera. Tapi sekarang mungkin justru berusaha menghindari kamera untuk sekedar istirahat… He he he

Satu-satunya yang hampir pasti, kayaknya Chaerul perlu tambah pegawai. Bengkelnya kemungkinan besar makin kebanjiran pelanggan… untuk sekedar service atau “kilik” sepeda motor, atau malah ada yang minta dibikinin pesawat! He he he #manatau

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *