JAKARTA (Kastanews.com): Partai NasDem mengalami peningkatan elektabilitas paling signifikan dari Agustus 2022 hingga Maret 2023. Hal tersebut diungkap lembaga survei Indikator Politik Indonesia saat melakukan jajak pendapat terhadap elektabilitas partai politik (parpol) peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“Elektabilitas Partai NasDem 6,4 (Maret 2023) menjadi tertinggi dalam persiapan sejarah NasDem jelang pemilu,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin dalam survei bertajuk Dinamika Elektoral Capres dan Cawapres Pilihan Publik dalam Surnas Terbaru, yang dilakukan secara virtual, Minggu (26/3).
Dalam data yang disampaikan Burhanuddin, elektabilitas Partai NasDem pada Agustus 2022 sebesar empat persen. Meningkat menjadi 4,4 persen November 2022, kemudian meningkat 5,1 persen pada Desember. Lalu meningkat pada Februari 2023 sebesar 5,6 persen dan terus meningkat hingga Maret 2023.
Burhanuddin juga menjelaskan, peningkatan elektabilitas Partai NasDem disebabkan deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres). Sehingga, Partai NasDem telah mendapatkan insentif suara dari parpol yang pertama kali mengusung Anies dalam Pilpres 2024.
“Tetapi Anies belum mendapatkan momentum (peningkatan elektabilitas), sempat mendapat momentum (peningkatan elektabilitas) November 2022 tapi (sampai sekarang) melemah,” jelasnya.
Sedangkan parpol dengan elektabilitas tertinggi masih ditempati PDI Perjuangan (PDIP) 23,5 persen. Disusul Partai Gerindra 14,0 persen, Partai Golkar 9,6 persen, Partai Demokrat 9,1 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 8,2 persen, Partai NasDem 6,4.
Lalu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 5,8 persen, Partai Perindo 2,4 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,3 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 2,1 persen, dan parpol lainya di bawah 1 persen.
Survei Indikator dilakukan dua kali dalam periode 9-16 Februari 2023 dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Serta periode 12-18 Maret 2023 jumlah sampel sebanyak 800 orang.
Survei periode Februari 2023 menggunakan metode simple random sampling, memiliki toleransi kesalahan margin of error (MoE) kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pada periode Maret 2023, menggunakan metode simple random sampling, memiliki toleransi kesalahan margin of error (MoE) sekitar kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.(rls/*)