Totalitas Rico Sia Perhatikan Papua Barat Daya

Totalitas Rico Sia Perhatikan Papua Barat Daya

SORONG (Kastanews.com): Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rico Sia menggelontorkan dana pribadinya sebesar Rp120 juta untuk membantu 12 kelompok peserta Diklat 3 In 1 Industri Kecil Menengah (IKM) di Papua Barat Daya.

Ke 12 kelompok penerima bantuan tersebut adalah empat kelompok peserta Diklat 3 In 1 IKM di Kota Sorong, empat kelompok di Kabupaten Sorong Selatan, serta empat kelompok di Waisai Raja Ampat.

Bantuan uang tunai tersebut diserahkan pada Senin (27/2). Untuk Kota Sorong diserahkan Ketua Rumah Aspirasi Rico Sia, Hartini Destiayu, sedangkan untuk Kabupaten Sorong Selatan diserahkan Tenaga Ahli Anggota DPR-RI, Emi Sonia Fransiska.

Sebelumnya, Rico Sia juga memberikan langsung bantuan tunai kepada kelompok Diklat 3 In 1 di Waisai Raja Ampat, Jumat (24/2). Bantuan dana sejumlah Rp40 juta untuk masing-masing kelompok peserta Diklat 3 In 1 itu langsung ditransfer dari rekening pribadi Rico Sia ke rekening masing masing kelompok peserta Diklat 3 In 1.

Dalam keterangannya Rico Sia mengatakan, saat pembukaan di hari pertama Diklat 3 In 1 Balai Diklat Industri (BDI) di Sorong Selatan, Rabu (22/2), ia bertekad akan memberikan bantuan modal dari uang pribadinya untuk tiap kelompok peserta sebagai dukungan terhadap calon–calon wirausaha baru.

Namun di hari penutupan dan penyerahan bantuan untuk peserta diklat di Kota Sorong dan Kabupaten Sorong Selatan, ia berhalangan hadir karena ada urusan di Jakarta yang tidak bisa ditinggalkan. Namun hal itu tidak membuat Rico melupakan niatnya. Maka, Rico menugaskan tenaga ahlinya dan Ketua Rumah Aspirasi Rico Sia untuk tetap merealisasikan komitmennya guna menyalurkan bantuan kepada peserta Diklat 3 In 1.

“Mereka ini berpotensi menjadi pengusaha lokal, jadi harus dibantu dengan pelatihan serta modal. Kalau kita beri pelatihan saja, pasti mereka temui kendala di modal. Jadi saya kasih satu paket, pelatihan dan modal yang masing-masing kelompok mendapatkan modal awal Rp10 juta,” tulis Rico dalam keterangannya Selasa (28/2).

Dengan adanya bantuan tersebut, Rico berharap, apa yang dilakukannya itu akan memberikan dampak yang baik, terutama dalam meningkatkan UKM-UKM baru di Papua Barat Daya. Rico berharap langkahnya tersebut bisa menimbulkan atensi positif dari Pemerintah Daerah setempat untuk lebih menggenjot UKM baru.

“Kalau hanya saya yang bersemangat membangkitkan UKM, kan kurang maksimal. Maka harus ada perhatian dan langkah maju dari Pemda setempat sehingga para pelaku UKM dapat melebarkan sayapnya dan dongkrak ekonomi daerah,” tandas Legislator NasDem itu.

Mendapatkan bantuan uang tunai sebagai modal awal dari Rico Sia, kelompok IKM Kota Sorong dan Kabupaten Sorong Selatan menyatakan senang dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Dengan modal pelatihan dan modal usaha tersebut, mereka bisa mengetahui berbagai macam olahan dari ikan, mulai bakso ikan, otak-otak, mpek-mpek, nugget, dan bisa memulai usaha.

Salah satu peserta kelompok di Kabupaten Sorong Selatan, mengatakan kegiatan itu sangat bermanfaat untuk mereka, karena meskipun di Sorong Selatan ketersediaan ikan melimpah, mereka terlalu minim pengetahuan, varian apa saja yang bisa diolah dari basis ikan.

“Terima kasih bapak Rico Sia. Dukungan seperti ini yang kami harapkan. Ini adalah nyata bagi kami karena kelompok kami menjadi tahu berbagai olahan dari ikan dan kami juga sudah punya modal awal,” ungkapnya.

Selain membantu kelompok peserta Diklat 3 In 1 hingga Rp120 juta, Rico Sia dalam perjalanan resesnya kali ini juga membantu pembelian baterai untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Masjid Al-Ishlah, Kota Sorong pada Kamis (23/2) dan di Gereja Katolik Paroki Santo Bernadus Aimas, Kabupaten Sorong pada Minggu (26/2) masing masing Rp40 juta.

Selain itu Rico Sia juga meluluskan permintaan seorang pengusaha Orang Asli Papua (OAP) yang membutuhkan tambahan modal usaha Wedang Jahe Papua senilai Rp20 juta.

“Pengusaha wedang jahe ini butuh peralatan, sehingga wedang jahenya itu bisa tahan lama, dan diproduksi dalam bentuk bubuk untuk dijual ke berbagai daerah di Indonesia,” terang Rico.

Bahkan Rico juga membantu seniman pahat sebesar Rp10 juta untuk membeli peralatan pahat.

“Sesungguhnya saya hanya menyalurkan dari Tuhan untuk warga yang berhak menerima. Karena berbagi kepada sesama adalah ajaran yang saya terima selama ini. Semoga apa yang saya lakukan bisa berguna dan bermanfaat untuk kemaslahatan masyarakat banyak untuk kehidupan yang lebih baik,” pungkas Rico.(sonia/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *