Jakarta (Kastanews.com)- Kerja keras para Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI) dalam mempersiapkan pelaksanaan Kongres XXIV telah membentuk panitia SC (steering committee) dan OC (organizing committee) dan secara maraton menggelar rapat-rapat. Mengingat, Kongres segera dilaksanakan di The Royale Krakatau Hotel, Jl. KH. Yasin Beji No. 04, Cilegon, Banten, 8-9 Maret 2023.
Dengan agenda utama untuk pemilihan ketua umum dan jajaran kepengurusan baru atau periode 2022-2025. Sebagai catatan, hasil penjaringan seluruh anggota perkumpulan melalui pengurus daerah (pengda) dan pengurus wilayah (pengwil) telah ditetapkan sebagai bakal calon Ketua Umum PP INI sebagai berikut, Tri Firdaus Akbarsyah, (Sekretaris Umum PP INI), Otty Hari Chandra Ubayani (Sekretaris Umum IPPAT), Julius Purnawan (Notaris Jakarta Selatan), Irfan Ardiansyah (Ketua Pengwil INI Jawa Barat), dan Ruli Iskandar (Ketua Pengwil INI DKI Jakarta).
Bakal calon ketua umum merupakan representasi dari seluruh anggota perkumpulan INI karena mereka diusulkan seluruh anggota melalui rapat anggota di setiap pengda. Adapun tempat dan tanggal penyelenggaraan Kongres telah di tentukan oleh Kemenhumham di Provinsi Banten.
Oleh karenanya, PP INI telah melakukan survei ke beberapa lokasi dan akhirnya dengan pertimbangan Kongres kali ini adalah peralihan, dimana pesertanya banyak anggota muda/milenial yang ingin ikut serta menggunakan hak pilihnya yang awalnya sudah dipersiapkan dengan cara e-vote nasional sehingga bisa mengakomodir seluruh hak anggota di seluruh Indonesia dengan biaya yang sangat murah.
Sayangnya usulan tersebut tidak dapat dilaksanakan sehingga dibutuhkan tempat yang dapat menampung ribuan peserta, nyaman dan biaya terjangkau maka PP Ini menetapkannya di Cilegon.
Adapun ballroom yang dapat menampung 1.500 peserta dan halaman sekitarnya dengan menggunakan dome berstandar Presiden atau tamu VVIP, ditambah dengan fasilitas videotron sehingga peserta bisa mengikuti secara jelas dan terang acaranya yang sedang berlangsung.
“Perjuangannya sangat luar biasa berliku, menguras tenaga, energi, pikiran dan segalanya. Semua lokasi sudah kami datangi dan teliti, demi mencari yang terbaik bagi para peserta. Hal tersebut karena kami, PP INI, memiliki niat yang baik,” terang Yurisa Martanti, Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan PP INI sekaligus Ketua SC Kongres dalam keterangan resminya, Sabtu (11/2/2023).
Dilanjutkannya, keputusan terkait lokasi sudah sesuai arahan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham). Semula, pihaknya antusias mengelar ajang tersebut di jantung BSD City.
“Sayangnya, untuk dua hari pelaksanaan biayanya gedungnya saja mahal. Itupun belum termasuk biaya untuk kebutuhan konsumsi, listrik, pendingan ruangan, dan kebutuhan-kebutuhan penunjang lainnya. Selanjutnya selah kami mencari-cari lokasi yang keuntungannya kurang lebih sama, namun harga atau biaya Kongres lebih terjangkau, kapasitas besar, akhirnya didapat dan diputuskan di Royale Krakatau,” tambahnya.
“Nantinya selain ruang pertemuan utama akan ditambah fasilitas tenda berstandar Presiden atau tamu VVIP. Sehingga dipastikan nyaman dan aman. Terlebih terdapat ruang terbuka yang juga luas dan menampung banyak orang, hingga 4500,” imbuhnya.
Selain itu, lokasi hotel juga mudah dijangkau dan terdapat banyak hotel pendukung kegiatan. Para peserta juga difasilitasi shuttle bus dan akan diberangkatkan menuju lokasi Kongres. Sehingga sangat memudahkan mobilisasi para peserta dan para tamu undangan.
Kemudian sistem pemungutan menggunakan suara elektronik (e-voting) lokal setelah e-voting nasional tidak bisa dilaksanakan dengan pertimbangan ke terbukaan, kerahasiaan keadilan dan akuntabilitas maka bekerjasama dengan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) demi kelancaran saat pemilihan. Sehingga terdapat 30 hingga 40 bilik suara di lokasi menggunakan Tab lalu tersimpan aman di server khusus milik BSSN.
Lebih jauh disampaikannya, semua pihak harus menghormati aturan yang ada, tetap solid, menjaga ruh dan marwah organisasi. “Dinamika organisasi adalah hal yang lumrah. Namun yang terpenting dan harus dijunjung tinggi adalah saling menghormati. Dengan begitu, PP INI bisa semakin berkontribusi pada pembangunan dan diperhitungkan sebagai entitas organisasi,” paparnya.
Tidak lupa dia pun berharap supaya Kongres dapat terlaksana secara bermartabat, baik, fair, elegan, lancar dan murni dengan tetap menjaga nilai-nilai sosial.
Oleh karena itu tiga tim yang telah terbentuk, yaitu tim ver (verifikasi), tim lih (pemilihan) dan tim was (pengawas) bakal memberikan arahan dan bimbingan kepada bakal calon Ketum beserta juru kampanyenya atau tim sukses untuk mengetahui sistem pemilihan dalam acara sosialisasi bersama di Hotel Bidakara Jakarta. JL. Gatot Subroto, Pancoran, Jakarta, pada minggu ke 3 Februari. Utamanya, masih dikatakannya, terkait tata cara pemilihan di Kongres 8-9 Maret. Dengan demikian PP INI membuktikan bahwa persiapan dan pelaksanaan Kongres berlangsung demokratis dan transparan.
“Kongres adalah forum tertinggi organisasi. Sehingga harus kita jaga dan tidak boleh ada perpecahan serta sama-sama berkemauan untuk mempererat silaturahmi demi kemajuan bersama,” pungkasnya.(rah)