BANDUNG (Kastanews.com): Bakal Calon Presiden usungan Partai NasDem, Anies Rasyid Baswedan bersilaturahmi dengan puluhan ribu wargi (warga) Bandung Raya dalam gelaran ‘Jalan Sehat Melangkah Bersama Menuju Perubahan 2024’ di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (22/1).
Anies melentingkan semangat puluhan ribu warga yang hadir dengan semangat dan idealisme seperti sejarahnya ‘Bandung Lautan Api’, perjuangan yang membuat seluruh Indonesia bergerak.
“Sampurasun, dari Bandung mari kita gelorakan perubahan untuk Indonesia, kita titipkan pesan bahwa Bandung siap bergerak untuk perubahan,” sapa Anies kepada lautan peserta jalan sehat.
Tampak sejumlah tokoh mendampingi Anies seperti Waketum Partai NasDem, Ahmad Ali, Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP NasDem, Charles Meikyansah, Ketua DPW NasDem Jabar, Saan Mustopa, dan Ketua Dewan Pertimbangan NasDem Jabar, Rajiv.
Dalam kesempatan tersebut Anies ingin mendengar langsung suara masyarakat Bandung Raya. Anies juga kembali menegaskan tujuan besar dari langkah bersama menuju 2024 yakni menghadirkan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera bagi semuanya.
“Perubahan ini untuk Indonesia yang lebih adil, setara dan memberikan kesejahteraan yang dirasakan oleh semua. Sekaligus bersama kita ikhtiarkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” terang dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menjelaskan bahwa 2024 bukan sekedar momen dalam memenangkan sosok orang, kelompok ataupun golongan tetapi memenangkan seluruh rakyat Indonesia.
“Kita bergerak bukan hanya memenangkan satu orang, satu partai, tetapi bersama kita memenangkan seluruh rakyat Indonesia,” tambah dia.
Lebih jauh, Anies juga mengapresiasi kehadiran seluruh peserta jalan sehat yang memadati area Stadion Si Jalak Harupat sebagai pribadi-pribadi yang tak ternilai harganya karena semangatnya dan juga idealismenya yang merefleksikan sejarah perjuangan panjang Bandung untuk membuat seluruh Indonesia bergerak.
“Terima kasih kepada semua yang memilih hadir ke tempat ini, sukarela tanpa dibayar, kenapa tak dibayar? Karena itu menunjukkan kita tak ternilai harganya. Kita datang dengan semangat dan idealisme. Seperti sejarahnya ‘Bandung Lautan Api’ perjuangan yang membuat seluruh Indonesia bergerak,” tandasnya. (rls/nd/wayram/*)