JAKARTA, 17 Desember 2019: Hasil Survei yang dilakukan Media Survei Nasional (Median) mengungkapkan, suara pemilih PDIP di Solo, Jawa Tengah, terbelah dengan adanya dua calon wali kota dari PDIP.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun saat memaparkan survei ‘Pilkada Kota Solo: Mengukur Elektabilitas di Tengah Isu Dinasti Politik’, di Cikini, Jakpus, Senin (16/12).
â€Ada lima tokoh yang meraih persentase tertinggi dari tingkat pengenalan. Pertama Wakil Wali Kota Solo Achmad Pumomo, dengan raihan 94,5 persen,†papar Rico.
Nama Gibran berada di urutan kedua dengan dipilih sebanyak 82,3 persen. Nama ketiga, yakni Teguh Prakoso yakni sebesar 50 persen Nama Teguh telah dikenalkan oleh DPC PDIP Solo sebagai bakal calon wakil wali kota Solo mendampingi Achmad Pumomo.
Posisi keempat ditempati anggota DPRD Kota Solo Dinar Retna Indrasari, yakni sebesar 41,9 persen. Kelima, yakni Paundrakama Sukmaputra Jiwanegara, cucu Presiden Soekarno dan kerabat Mangkunegaran Solo itu meraih 40 persen.
Hasil survei juga menunjukkan pemilih di Solo terbelah dengan adanya dua calon wali kota dari PDIP. Meski demikian, elektabilitas calon petahana, Achmad Pumomo masih unggul dibandingkan dukungan untuk Gibran Rakabuming Raka.
“Kita bisa melihat, dari 100 persen pemilih PDIP di Solo, sebanyak 48,7 persen menyatakan memilih Achmad Pumomo,” ujar Rico.
Pemilih PDIP yang menyatakan mendukung Gibran tercacat sebanyak 36,7 persen.
â€DPC PDIP Kota Solo sudah memiliki pasangan calon wali kota-calon wakil wali kota sendiri (Achmad Pumomo-Teguh Prakosa) yang bukan lagi hanya sebagai kandidat. Bisa kita lihat di sini konstituen PDIP terbelah,†jelas Rico.
Rico menyimpulkan separuh dari konstitusien PDIP, memilih Achmad Purnomo sementara hampir separuhnya lagi mendukung Gibran.
Gibran juga mendapat dukungan dari PSI (50 persen), PKB (42,9 persen), Perindo (14,3 persen), Partai Nasdem (9,1 persen) dan Partai Golkar (5,8 persen).
Sedangkan Achmad Pumomo mendapat persentase dukungan tinggi dari partai pendukung pemerintah maupun partai oposisi.
Survei Median digelar pada 3-9 Desember 2019. Adapun survei ini mengambil sampel sebanyak 800 orang responden yakni masyarakat Solo yang telah memiliki hak pilih.: Sampel dipilih secara acak, dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi kecamatan dan gender. Margin of error dalam survei ini +/- 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 perseen. (RO/*)