KASTANEWS.COM, Jakarta: Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, lingkungan pendidikan harusnya bisa menjadi contoh dan teladan malah tercoreng akibat adanya kasus dugaan suap.
“Saya cukup kaget dan prihatin atas OTT (Operasi Tangkap Tangan) KPK terhadap orang nomor satu di kampus Unila (Universitas Lampung). Saya menyayangkan ini bisa terjadi di lingkungan kampus,” ujar Taufik dalam keterangannya, Minggu (21/8) menanggapi KPK yang melakukan OTT terhadap Rektor Unila, Karomani, Sabtu (20/8).
Taufik menegaskan, dunia pendidikan seperti kampus harusnya tidak terjadi praktik korupsi. Kampus menurut Taufik adalah wadah pembentukan karakter, tempat menimbah ilmu, dan sarana interaksi untuk mencetak generasi unggul.
Terkait dengan penangkapan Rektor Unila ini, Legislator NasDem tersebut mengaku mendukung langkah KPK untuk membersihkan praktik korupsi di lingkungan pendidikan.
“Saya mendukung penuh upaya KPK melakukan penindakan termasuk upaya pencegahan terhadap kasus-kasus korupsi, apalagi ini di dunia pendidikan” jelasnya.
Legislator NasDem dari Dapil Lampung I (Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Barat, Tanggamus, Pesawaran, Kota Bandar Lampung, Kota Metro, Pringsewu, Pesisir Barat) itu juga mengajak dosen, mahasiswa, dan para staf Unila turut membantu KPK dengan memberikan keterangan atau informasi apabila diketahui ada praktek suap yang terjadi terkait penerimaan masuk Unila.
“Harapannya kita sama-sama menjaga agar Unila bisa menjadi kampus berintegritas. Nama Unila bisa dibersihkan dan tidak ada lagi praktik suap, korupsi,” tegas Taufik.
Seperti diketahui, Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, dalam OTT suap Rektor Unila, KPK juga turut menangkap tujuh orang, termasuk di dalamnya adalah pejabat Unila. Mereka ditangkap di dua wilayah, yakni Bandung, Jawa Barat dan Lampung.(RO/Ayash/*)