Pemanfaatan AI Diarahkan untuk Penanganan Bencana

Pemanfaatan AI Diarahkan untuk Penanganan Bencana

JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan kemajuan teknologi, termasuk kecerdasan artifisial (AI), drone, hingga robotik, harus diarahkan untuk kepentingan kemanusiaan.

Hal tersebut disampaikan saat menjadi pembicara kunci dalam peresmian Masyarakat Teknologi Cerdas Indonesia (MTCI) di Aula Heritage Kemenko PMK, Jakarta, pada Rabu (3/12/2025). Menko PMK mengajak seluruh peserta mendoakan korban banjir dan tanah longsor yang terjadi di Sumatra dan sejumlah daerah lain di Indonesia.

Ia menegaskan bahwa pemerintah bekerja maksimal sejak hari pertama masa tanggap darurat untuk memastikan penanganan terkoordinasi.

“Pemerintah bekerja sangat keras, sejak hari pertama. Bapak Presiden memerintahkan kepada seluruh jajaran kementerian dan lembaga untuk bekerja keras, mengerahkan semua kekuatan untuk mengatasi bencana, yang saat ini dalam tahap tanggap darurat,” ujar Menko PMK.

Ia menjelaskan bahwa kompleksitas medan, luas wilayah terdampak, dan kondisi geografis yang menantang menuntut inovasi teknologi yang presisi dan berorientasi kemanusiaan. Teknologi, menurut Pratikno, harus menjadi alat untuk mempercepat pencarian korban, mempermudah intervensi di medan berat, dan meningkatkan kapasitas kebijakan mitigasi.

“Teknologi yang cerdas tentu saja akan sangat membantu untuk mengetahui di mana posisi korban secara akurat, kita bisa menerbangkan drone tanpa awak untuk turun mendekati lokasi-lokasi yang berat, kita bisa mengerahkan robot-robot canggih yang bisa bekerja di medan yang sangat berat,” tegasnya.

Dia juga mengingatkan bahwa setiap inovasi teknologi membawa risiko ketimpangan jika hanya dikuasai oleh kelompok tertentu. Oleh karena itu, pemerintah mendorong paradigma ‘technology for humanity’ bahwa teknologi harus memperkuat kelompok rentan, membantu masyarakat terdampak bencana, penyandang disabilitas, serta memperluas akses layanan publik termasuk kesehatan.

Ia menambahkan bahwa pemanfaatan teknologi cerdas harus berkelindan dengan kebijakan pembangunan yang berbasis risiko dan presisi. Dari mitigasi bencana hingga sistem pelayanan publik, teknologi harus memperkuat ketangguhan masyarakat dan memperbaiki ekosistem kebijakan.(rah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *