JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengubah doktrin dalam menghadapi demonstrasi.
Ke depannya, polisi bakal mengedepankan melayani dari yang sebelumnya menjaga. dalam Apel Kasatwil 2025, Polri mengundang Kepolisian Hong Kong sebagai salah satu pemateri.
Hal itu, bertujuan untuk mencari model-model dalam rangka pengamanan aksi unjuk rasa. “Khususnya kebebasan berpendapat dan juga bagaimana kita bedakan antara upaya kita dan mengubah doktrin kita, yang tadinya menjaga menjadi melayani khusus untuk saudara kita yang menjalankan haknya yang diatur dalam kebebasan mengeluarkan pendapat,” kata Sigit di Mako Satuan Latihan Korbrimob Polri, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (22/11/2025).
Sigit menyebut, Polri juga memiliki konsep dalam rangka menghadapi rusuh massa. Menurut Sigit, hal itu harus dikendalikan, karena bisa berdampak ke berbagai lini sektor.
“Apabila tidak kita kendalikan akan berdampak stabilitas kamtibmas, terganggunya fasilitas publik, sektor ekonomi yang tentunya harus kita jaga,” ujar Sigit.
Apel Kasatwil tersebut juga melaunching seragam Pamapta. Hal ini merupakan simbol komitmen Polri yang terus merespons cepat pengaduan masyarakat dengan memanfaatkan pelayanan digital 110.
“Sehingga saat ada pengaduan, Polri bisa segera turun, termasuk bagaimana kita menguatkan interaksi pelayanan kehadiran kita di tengah-tengah masyarakat. Tadi kita juga perkenalkan beberapa model paket terkait pelayanan kepolisian ke depan. Supaya masyarakat lebih mudah dapatkan pelayanan,” ucap Sigit.(rah)
