Perdagangan Digital Dinilai Penting dalam Dukung Pertumbuhan Ekonomi Global

Perdagangan Digital Dinilai Penting dalam Dukung Pertumbuhan Ekonomi Global

JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Indonesia terus memperkuat posisinya dalam arsitektur perdagangan global dengan mendorong kerja sama ekonomi, investasi, dan integrasi kawasan.

Upaya tersebut sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk menjaga stabilitas pertumbuhan dan membuka peluang kemitraan yang lebih luas, khususnya dengan negara-negara mitra strategis.

“Kemitraan ini menawarkan respons kolektif dengan memperkuat sistem perdagangan multilateral berbasis aturan, memajukan perdagangan digital, dan mempromosikan investasi berkelanjutan,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri the 1st Future Investment and Trade Partnership Ministerial Meeting (FMM) di Singapura, Selasa (18/10).

Pertemuan tingkat menteri ini merupakan forum perdana yang mempertemukan negara-negara mitra untuk merumuskan langkah strategis menghadapi tantangan perdagangan modern. Forum ini dideklarasikan dua bulan lalu untuk memperkuat perdagangan dan investasi global melalui prinsip keterbukaan, ketahanan, dan inovasi.

Melalui forum ini, Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya terhadap penguatan perdagangan global , integrasi rantai pasok, dan transformasi digital.

“FIT menyediakan platform bagi negara-negara, baik besar maupun kecil, untuk menjaga kesejahteraan dan ketahanan. Bagi Indonesia, FIT memiliki arti penting tersendiri sebagai ekonomi pertanian yang besar. Kami sangat menyadari kerentanan dalam rantai pasok pangan, energi, dan industri,” imbuh Menko Airlangga.

Menko Airlangga menegaskan, bahwa Indonesia memandang FIT sebagai wadah kolaboratif yang dapat memperkuat koordinasi dalam menghadapi risiko bersama.

Ia menyoroti Welcome Agenda, yang dinilai mendukung pemetaan risiko dan penguatan regulasi, serta membantu memastikan stabilitas sambil mendorong integrasi UMKM ke dalam rantai nilai global.

Indonesia juga menekankan pentingnya agenda transformasi digital, termasuk proyeksi ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan mencapai USD360 miliar pada tahun 2030. Lebih lanjut, Menko Airlangga menyoroti pentingnya perdagangan digital dan sistem paperless.

Standardisasi dokumen elektronik, penguatan keamanan siber, dan interoperabilitas sistem digital antarnegara sangat diperlukan agar dapat menekan biaya dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital menuju USD360 miliar pada tahun 2030. Digitalisasi juga harus memberikan manfaat nyata bagi UMKM melalui proses kepabeanan yang lebih sederhana dan akses pasar yang lebih luas.(rah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *