Patah Hati, Peni Power Pop dari Malang Perkenalkan “Kota”

Patah Hati, Peni Power Pop dari Malang Perkenalkan “Kota”

Malang (KASTANEWS.COM)– Band asal Malang, Peni, kembali merilis karya terbarunya yang berjudul “Kota” Jumat (12/9/2025) lalu. Single ini merupakan lanjutan dari dua single sebelumnya, “Allegori” dan “Gejolak Asmara Muda”, yang telah lebih dulu hadir di berbagai platform musik digital.
Sejak 2024
“Kota” tetap konsisten mengusung tema-tema reflektif namun dibawakan dengan ringan yang menjadi ciri khas band ini. Berbeda dari lagu cinta yang biasa bercerita tentang seseorang, “Kota” justru mengangkat sisi lain dari sebuah patah hati.
Lagu ini menggambarkan perasaan frustasi, kebingungan, dan keterasingan yang justru datang dari lingkungan urban tempat kita tinggal (Malang Jatim-red)  Seperti diungkapkan oleh Ken Baruna, vokalis dan gitaris Peni.
“Karena patah hati tidak selalu tentang seseorang, terjebak kondisi kota yang rumit juga membuat seseorang kemrungsung (bingung),” jelas Ken
Peni, yang secara resmi berada di bawah naungan Haum Entertainment, mengungkapkan dinamika proses kreatif mereka. Meskipun band ini belum genap berusia satu tahun, mereka telah menunjukkan produktivitas yang tinggi dengan merilis tiga single dalam waktu singkat. Efisiensi menjadi kunci bagi Peni, mengingat semua personil memiliki kesibukan masing-masing, termasuk yang bekerja di luar kota.
Kemarin di sekitaran bulan April kami masuk dapur rekaman untuk merekam beberapa lagu yang memang direncanakan untuk jadi sebuah single. Sekali masuk studio kami lahirkan 3 single,” ujar Gilang.
Demo awal berasal dari Ken, lalu kami mengerjakan bagian instrumen masing-masing di rumah. Bahkan drummer kami, Dibot, bekerja di Surabaya. Maka bagi-bagi tugas menjadi pilihan skema produksi kami,” tambah Gilang.
Meski dibentuk dengan sistem kerja jarak jauh, semangat dan passion tetap menjadi bahan bakar utama. Ken menegaskan filosofi band, bahwa passion adalah yang utama. Single “Kota” diproduksi oleh Ken Baruna dan direkam di Rama Project Studio dengan Benny K Wijaya sebagai sound engineer.
Proses mixing dan mastering juga ditangani di Rama Project Studio oleh Rama Satria M. Seluruh proses kreatif, mulai dari penulisan lirik, komposisi musik, hingga tim desain dan foto sampul, dikerjakan secara mandiri oleh Ken Baruna.
“Do it with passion or don’t do it at all. Kegiatan membuat lagu adalah hal yang menyenangkan dan rekreatif, jadi sejauh ini masih belum terbebani dan membebani pekerjaan,” ujar Ken.
Agenda Peni selanjutnya adalah mempersiapkan sebuah Extended Play (EP) yang dijadwalkan rilis awal tahun depan. EP tersebut akan tetap konsisten dengan tema “kekalahan” yang menjadi benang merah karya mereka sejauh ini. Namun, bagi para penggemar yang menantikan tur atau penampilan langsung, Peni meminta untuk bersabar.
“Tur nya masih belum terpikir, soalnya kami semua masih ada rutinitas kerja, dan kami pikir tur sepertinya akan merepotkan. Maka, sementara Peni akan fokus pada produksi musik secara digital,” tutup Ken.
Single “Kota” kini sudah dapat dinikmati secara lengkap di semua platform musik digital, termasuk Spotify, Apple Music, dan YouTube.
Single ini bercerita tentang kekaguman yang obsesif pada seseorang, tetapi tak diungkapkan.
Akan tetapi kekaguman itu, diceritakan dalam single ini, seiring berjalannya waktu muncul kesadaran pahit bahwa semua itu hanyalah fantasi singkat. Sebuah romansa penuh gejolak khas masa muda yang indah namun tak bertahan lama.
Sang penulis sekaligus gitaris Peni, Ken Baruna, merasa setelah kekaguman dan obsesi tersebut, pada akhirnya hanya menjadi “wong sepele” alias tak dianggap.
“Sebenarnya, lagu Gejolak Asmara Masa Muda ini tentang kekaguman yang berlebihan kepada seseorang tapi tidak pernah diungkapkan, semakin dibela-belain semakin menjauh dia nya. Ternyata pada akhirnya cuma menjadi #wongsepele. Lagu ini merupakan rekonstruksi peristiwa mengagumi seseorang yang tidak ingin dicintai itu,” ungkap Ken.
Lagu yang dirilis oleh Haum Entertainment ini, juga menandai momen kedua kalinya record label dari Kota Malang itu menjadi bukti, setelah dulu tergabung di band folk Folka Polka.
Proses rekaman Gejolak Asmara Masa Muda dilakukan di Rama Project Studio dengan Benny K Wijaya sebagai engineer.
Sementara tahap mixing dan mastering dikerjakan oleh Rama Satria M di studio yang sama.Dari sisi visual, desain dan foto sampul ditangani oleh Rega Pande, melengkapi keseluruhan produksi karya ini. Setelah produksi dan perilisan single ini, mereka akan melanjutkan produksi EP.
“Untuk rencana setelah single ini adalah merilis EP, kebetulan kami sedang memasaknya di dapur rekaman,” ujar Ken sambil berseloroh.
Dijelaskannya, untuk tour Peni kami belum berpikir untuk melakukannya, salah satunya karena kesibukan mereka.
Peni sendiri merupakan band yang lahir ditahun 2024 dan awal Januari 2025 di Kota Malang, dengan formasi Ken Baruna (Gitar dan Vocal), Gilang Domisilafa (Gitar dan Vocal), Ardian Susu (Bass dan Vocal), Aldian Ibanez (Drum dan Designer).
Peni telah merilis dua single yaitu “Allegori” yang liriknya ditulis oleh penulis musik Randy Levin “Kempel” Virgiawan dan “Gejolak Asmara Masa Muda” serta yang terbaru “Kota” oleh Ken Baruna sendiri.
Peni mengusung irama Pop dengan lirik yang ringan dan raung fuzz yang menggelegar, dan memiliki nuansa Amerika tahun 90an seperti Weezer, Fugazi, Nada Surf, atau Smashing Pumpkins. (bch*/)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *