JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia buka suara menanggapi adanya penolakan terhadap rencana pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto.
Bahlil menilai perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar. Namun, ia menegaskan pentingnya menghormati jasa para tokoh bangsa, termasuk Soeharto.
“Kita harus menghargai jasa para tokoh-tokoh bangsa, ya. Jadi kita biasa saja. Kita tidak bisa melupakan bahwa apa yang dilakukan oleh Pak Harto selama 32 tahun itu sesuatu yang luar biasa,” kata Bahlil kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (6/11/2025).
Menurutnya, Soeharto merupakan sosok sentral dan salah satu pendiri partai yang berperan besar dalam menjaga ideologi Pancasila. Ia juga menyoroti capaian pembangunan pada masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto.
Ia menyebut Soeharto berhasil menekan inflasi, menciptakan lapangan kerja, dan membawa Indonesia mencapai swasembada pangan serta energi.
“Pak Harto adalah seorang tokoh, kemudian pemimpin bangsa 32 tahun yang mampu membawa Indonesia dari inflasi yang 100% kemudian inflasinya terjaga, menciptakan lapangan pekerjaan,” ujar dia.
“Kemudian juga mampu memberikan kontribusi terbaiknya dalam swasembada pangan, swasembada energi, sampai kemudian bangsa kita menjadi Macan Asia di pada saat itu ya, di zaman Orde Baru,” sambung dia.
Meski begitu, Bahlil mengakui setiap pemimpin memiliki kekurangan dan kelebihan. “Kalau kita mau bicara manusia yang sempurna, kesempurnaan itu cuma Allah Subhanahu wa ta’ala. Semua masih ada plus minus. Sudahlah, yang baik kita hargai,” jelas dia.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan yang juga Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, Tanda Kehormatan Fadli Zon menyampaikan bahwa ada 24 nama tokoh yang menjadi prioritas mendapat gelar pahlawan nasional.
Apakah nama Presiden ke-2 RI Soeharto termasuk prioritas? Sebagai informasi, Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kebormatan atau GTK telah menerima 49 nama calon pahlawan basional yang diusulkan oleh Kementerian Sosial melalui kajian Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP).
Sembilan dari 49 nama yang diusulkan merupakan nama yang sebelumnya juga pernah diusulkan. “Ada 40 nama calon pahlawan nasional yang dianggap telah memenuhi syarat dan ada sembilan nama yang merupakan bawaan, carry over, dari yang sebelumnya. Jadi totalnya ada 49 nama,” kata Fadli Zon kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/11/2025).(rah)
