JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Aktor Ammar Zoni dipindahkan penahannya ke Lapas Nusakambangan. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) melakukan pemindahan Ammar bersama lima warga binaan lainnya karena masuk kategori high risk.
Kasubdit Kerja Sama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Rika Aprianti, mengatakan pemindahan ini menjadi bukti keseriusan Kementerian Hukum dan HAM dalam menindak tegas pelaku peredaran narkoba, termasuk yang dilakukan dari dalam lapas.
“Ini bukti bahwa peringatan Bapak Menteri dan Pak Dirjen Pemasyarakatan serius. Siapapun yang terlibat peredaran narkoba akan ditindak,” ujar Rika, Kamis (16/10).
Rika menjelaskan, seperti warga binaan high risk lainnya, mantan suami Irish Bella tersebut bersama lima napi asal Jakarta tersebut akan ditempatkan di Lapas Super Maximum Security Karang Anyar, Nusakambangan.
Mereka akan menjalani pengamanan dan pembinaan dengan tingkat pengawasan super maksimum. “Langkah ini diharapkan dapat mengubah perilaku mereka menjadi warga binaan yang lebih baik, sesuai dengan tujuan sistem pemasyarakatan,” tambahnya.
Enam warga binaan itu tiba di Nusakambangan pada pukul 07.43 WIB. Pemindahan dilakukan pada dini hari dengan pengawalan ketat oleh petugas Pengamanan Intelijen dan Kepatuhan Internal Ditjen Pemasyarakatan, Polres Jakarta Timur, Mabes Polri, serta petugas pemasyarakatan dari Jakarta. Seluruh proses dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
Rika mengungkapkan, hingga saat ini sudah lebih dari 1.500 warga binaan high risk yang dipindahkan ke Nusakambangan. Pemindahan tersebut bertujuan untuk melindungi lapas dan rutan dari peredaran narkoba serta menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan pemasyarakatan.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Jakarta, Heri Azhari, menegaskan pihaknya akan terus melakukan upaya berkelanjutan untuk membersihkan lapas dari peredaran gelap narkoba.
“Seperti yang berulang kali diingatkan Pak Menteri dan Dirjenpas, bahwa zero narkoba adalah harga mati. Maka ini menjadi alarm bagi kami untuk terus waspada dan bertindak,” tegas Heri.(rah)