JAKARTA (KASTANEWS.COM)- PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) hadir di ajang Indonesia Modification & Lifestyle Expo (IMX) 2025 dengan tujuan besar. Alih-alih pamer produk standar, Suzuki menampilkan tiga unit modifikasi ekstrem dari model Jimny 5-door, Fronx, dan New Carry.
Aksi ini bukan sekadar partisipasi dalam pameran, melainkan manuver pemasaran yang diperhitungkan untuk “mengubah takdir” dan citra produknya—dari yang selama ini dikenal fungsional dan ekonomis, menjadi kanvas kreativitas yang relevan bagi pasar modifikasi dan gaya hidup yang sangat berpengaruh.
Di lantai pameran ICE BSD City, Suzuki menyajikan tiga interpretasi radikal dari produk andalannya:
1. Suzuki Fronx ‘Street Performance Concept’: Model terbaru Fronx dirombak total dengan gaya balap jalanan.
Balutan warna putih glossy, wide body kit agresif, dan spoiler belakang besar mengubah citranya dari compact SUV menjadi sebuah mesin performa yang siap menarik perhatian.
2. Suzuki Jimny 5-door ‘Urban Explorer’: Memanfaatkan basis penggemar yang solid, Jimny 5-pintu ini didandani dengan kombinasi warna merah tegas, roof rack, dan ban all-terrain, memposisikannya sebagai kendaraan petualang urban yang tangguh sekaligus modis.
3. Suzuki New Carry ‘Adventure Utility Truck’: Transformasi paling dramatis. Kendaraan niaga ini diubah menjadi platform petualangan multifungsi dengan warna two-tone Ivory dan pelindung bodi tubular, membidik segmen pasar baru di luar dunia usaha.
“Kami ingin menunjukkan bahwa modifikasi ekstrem pun dapat dilakukan tanpa mengorbankeun aspek kenyamanan, keamanan, dan fungsionalitas kendaraan,” ujar Dony Ismi Saputra, 4W Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales.
Kehadiran Suzuki di IMX 2025 ini harus dilihat dari dua sisi. Di satu sisi, ini adalah bentuk dukungan nyata terhadap industri kreatif. Namun di sisi lain, ini adalah strategi pemasaran top-down yang sangat cerdas.
Untuk Jimny 5-door, Suzuki secara efektif menunggangi gelombang kultur modifikasi yang sudah ada secara organik dan masif. Namun, untuk Fronx yang merupakan model baru dan New Carry yang merupakan kendaraan komersial, Suzuki tidak sedang mengikuti tren; mereka sedang berusaha menciptakannya.
Dengan menyajikan versi modifikasi yang sudah jadi dan “siap pakai”, Suzuki secara proaktif memberikan “cetak biru” atau inspirasi kepada pasar tentang bagaimana seharusnya model-model ini dimodifikasi.
Ini adalah investasi jangka panjang pada citra merek (brand image), dengan harapan kultur modifikasi untuk Fronx dan Carry versi gaya hidup akan tumbuh secara organik di masa depan. Pernyataan Dony bahwa kreativitas harus “diwujudkan dengan cara yang aman dan realistis” juga merupakan sebuah kritik halus.
Ini menunjukkan bagaimana sebuah korporasi besar berupaya merangkul subkultur modifikasi yang liar dan bebas, namun tetap mengarahkannya agar sejalan dengan nilai-nilai korporat seperti keamanan dan fungsionalitas. Ini adalah upaya “menjinakkan” kreativitas agar tetap berada dalam koridor citra merek.
Secara keseluruhan, partisipasi Suzuki di IMX 2025 lebih dari sekadar pameran. Ini adalah operasi pemasaran strategis untuk memperluas demografi target pasar mereka.
Keberhasilan strategi ini tidak akan diukur dari jumlah pengunjung di booth mereka, melainkan dari apakah dalam beberapa tahun ke depan, kita akan mulai melihat Fronx bergaya balap dan Carry bergaya petualang benar-benar muncul di jalanan sebagai hasil dari kultur yang mereka coba tanamkan hari ini.(rah)