Ayep Zaki Tunjukkan Komitmen Perubahan Di Tengah Masyarakat dengan Program Rutilahu

Ayep Zaki Tunjukkan Komitmen Perubahan Di Tengah Masyarakat dengan Program Rutilahu

SUKABUMI (Kastanews.com): Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki bersama Wakil Wali Kota Bobby Maulana turun langsung meninjau progres pembangunan dan hasil perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di tiga kelurahan, Sindangsari, Cikondang, dan Selabatu, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (3/10/2025). Langkah ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Sukabumi dalam mewujudkan hunian layak bagi seluruh warga.

Ayep Zaki mengumumkan pembangunan 15 unit rumah layak huni baru di Kelurahan Sindangsari yang akan dimulai Oktober ini. Ini merupakan langkah progresif sebagai bagian dari program prioritas Pemkot Sukabumi. Hal ini juga sekaligus menunjukkan komitmen Ayep Zaki dalam menghadirkan perubahan di tengah masyarakat dan bukan sekedar formalitas belaka.

“Menyelesaikan persoalan Rutilahu bukan hanya soal bangunan, tapi soal menghadirkan keadilan sosial dari fondasi yang paling dasar, yakni tempat tinggal yang layak. Ini adalah bagian dari transformasi kota yang manusiawi dan bermartabat,” tegas Ayep.

Peninjauan ini turut didampingi Kepala Dinas PUTR, jajaran aparatur kelurahan, dan masyarakat yang menyambut hangat kehadiran pemimpin mereka. Bukan hanya mengevaluasi pembangunan, kegiatan ini juga menjadi ruang dialog terbuka antara warga dan pemerintah, untuk memastikan suara rakyat benar-benar menjadi bagian dari perubahan.

Hingga akhir September 2025, Ayep menyampaikan, dari target 267 unit bantuan perumahan, telah terealisasi 194 unit. Program ini didukung dari berbagai sumber, mulai dari APBD, sinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, hingga partisipasi aktif Baznas yang mengucurkan bantuan senilai Rp74 juta. Pemerintah juga memberikan pembebasan biaya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) untuk 140 unit rumah sebagai bentuk nyata birokrasi yang berpihak pada rakyat.

“Transformasi kota bukan kerja satu pihak. Ini adalah kerja kolaboratif antara pemerintah, lembaga sosial, dan seluruh elemen masyarakat. Hanya dengan gotong royong, kita bisa mempercepat lompatan perubahan,” tambah Ayep.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *