BPS Ungkap Penyabab Harga Beras Naik

BPS Ungkap Penyabab Harga Beras Naik

JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras pada September 2025 mengalami kenaikan secara tahunan (year-on-year/y-on-y) di seluruh tingkat pasar, meskipun secara bulanan cenderung turun.

Di tingkat penggilingan, rata-rata harga beras naik 5,83% y-on-y, menjadi sekitar Rp13.512 per kilogram. Kenaikan harga beras juga terjadi di tingkat grosir, yang tumbuh 5,54% y-on-y dengan harga rata-rata Rp14.290 per kilogram.

Sementara itu, harga beras di tingkat eceran meningkat 4,06% y-on-y, dengan rata-rata mencapai Rp15.375 per kilogram.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah mengatakan, meskipun harga beras bulanan (m-to-m) mengalami penurunan tipis di September 2025, tren tahunan masih menunjukkan lonjakan harga yang cukup signifikan

“Rata-rata harga beras di penggilingan pada September 2025 secara month to month turun 0,62 persen, tetapi naik sebesar 5,82 persen secara tahunan,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Ia menambahkan, peningkatan harga beras ini juga menjadi kontributor terbesar dalam inflasi secara nasional. Inflasi tahunan September 2025 tercatat sebesar 2,65% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Beberapa kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar dalam inflasi tahunan ini dari sisi harga makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi 5,01% dan memberikan andil inflasi 1,43%.

Sementara kelompok pengeluaran untuk perawatan pribadi, dan jasa lainnya mengalami kenaikan 9,59% secara tahunan, dan memberikan andil inflasi sebesar 0,62%. “Inflasi tahunan September 2025 lebih tinggi dibandingkan inflasi tahunan September 2024,” pungkas Habibullah.(rah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *