JAKARTA (Kastanews.com)- PT Reformasi Generasi Indonesia (REFO) bakal menggelar Indonesia Future of Learning Summit (IFLS) 2025 pada Sabtu, 23 Agustus 2025 mendatang di Episode Gading Serpong Hotel, Tangerang, Banten bertemakan Al-ducated: Unlocking The Future with Al Skills and Beyond.
Tema tentang AI dipilih karena AI memang tengah ngetrend. “Kita bicara AI karena AI ini menjadi sebuah trend di dunia, bukan cuma pendidikan, tapi secara global AI ini lagi ngetrend. AI itu masih baru buat kita semua. kita baru sedang belajar, kita lagi mencoba-coba, jadi kalau saya lihat kita ini belum punya blueprint, belum punya sebuah success story, pemanfaatan AI yang berhasil,” ujar Founder and Managing Director REFO, Pepita Gunawan di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan pada Rabu (20/8/2025).
Menurutnya, selain belum ada pemanfaatan AI yang berhasil sejauh ini, juga belum terlihat dampaknya secara panjang. Melalui kegiatan IFLS 2025 tersebut, pihaknya hendak membangkitkan kesadaran tentang bahaya AI dan bagusnya AI.
“Karena belum ada blueprint, kita ingin sekali memberikan satu kesempatan di mana kita semua bisa bertemu, bisa berpikir bersama, bisa berdiskusi, bisa saling sharing, supaya harapannya terciptalah dengan perjalanan ini, kita bersama-sama dalam perjalanan ini, dan nanti suatu saat terciptalah si blueprint ini,” tuturnya.
Adapun dalam kegiatan itu, REFO mengajak lebih dari 300 pemangku kepentingan pendidikan dari seluruh Indonesia untuk bersama membentuk masa depan pendidikan yang adaptif, manusiawi, dan berkelanjutan.
Peran Al dalam pendidikan kian tak terelakkan, dan pemanfaatannya harus disertai tanggung jawab dan empati.
Generasi dewasa bertanggung jawab mempersiapkan anak muda menuju Indonesia Emas 2045, tak hanya melalui literasi digital dan Al, tetapi juga keterampilan esensial yang memungkinkan mereka tumbuh dan unggul di dunia yang digerakkan oleh teknologi dan Al.
IFLS 2025 mengusung tema “Al-ducated: Unlocking The Future with Al Skills and Beyond,” yang mencerminkan era baru di mana menjadi terdidik berarti memahami kekuatan dan dampak Al, mampu beradaptasi dengan percava diri, serta bijak dalam memanfaatkan Al untuk kebaikan umat manusia.
Adapun sesi-sesi dalam IFLS 2025 sebagai berikut. Where is School in the Key Skills vs Al Saga? Mengungkap wawasan dari pemimpin sekolah visioner tentang menyeimbangkan Al dengan pengembangan keterampilan masa depan, serta menetapkan batasan jelas bagi siswa, guru, dan orangtua.
Al and Beyond. Mengeksplorasi manfaat Al dalam dunia pendidikan menyoroti nilai-nilai yang lebih dalam serta tujuan jangka panjang di balik penggunaannya, mendorong adopsi Al dengan niat baik, empati, dan klaritas.
Ter-Al-ducated: Al to Support Mastery of Key Skills. Format demo slam menampilkan dua pendidik yang menggunakan Al untuk mendukung pengembangan dan penguasaan keterampilan kunci siswa.
Finding the Balance at Home. Refleksi jujur orang tua tentang tantangan membesarkan anak di era digital dan Al, dilengkapi strategi praktis dari sisi psikologis untuk membentuk kebiasaan teknologi yang sehat di rumah.
The Most Important Skills for The Future. Sesi berbasis data ini mengungkap keterampilan masa depan yang kritis tetapi kerap diabaikan oleh institusi pendidikan, serta menyoroti keterampilan lama yang kini mulai kehilangan relevansinya.
Adapun Pembicara dalam IFLS 2025 sebagai berikut. Claire Simms (Assistant Principal-Innovation and Technology, St. Joseph’s Institution International Elementary School Singapore). Pemimpin pendidikan asal Inggris dengan lebih dari 25 tahun pengalaman di Asia.
Dikenal atas pendekatannya yang membumi dan berpusat pada siswa. Di SJI International, Claire memimpin integrasi Al berbasis nilai untuk memberdayakan guru dan siswa. Lee Ting Jian (Head of School, Jakarta Nanyang School).
Pemimpin visioner dengan pengalaman lebih dari 20 tahun. Ting Jian memimpin transformasi JNY melalui integrasi teknologi, literasi Al, dan fokus pada kesejahteraan serta pembelajaran masa depan.(rah)