JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Pihak Wahana Musik Indonesia (WAMI) mengaku punya kekhawatiran polemik royalti yang makin memanas menimbulkan tudingan yang lebih liar seperti korupsi dalam struktur yang ada.
Salah satu anggota WAMI yang melayangkan protes terkait royalti ialah Ari Lasso. Dia emosi dengan kinerja WAMI dan akhirnya memilih untuk bikin petisi audit. Kemarahan tersebut pun berdampak pada WAMI karena berpotensi menurunkan kepercayaan publik terhadap Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) tersebut.
“Jadi gini, seakan-akan kerja keras tim lisensi, tim distribusi, seakan-akan cuma ratusan ribu (yang diterima). Nah, narasi ini sering kita dengar, seakan-akan WAMI itu engggak bisa kerja. Saya enggak paham kenapa ada narasi seperti itu,” kata Presiden Direktur WAMI, Adi Adrian di kantor kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Adi Adrian menilai inti permasalahan yang menyangkut WAMI ialah soal pembagian royalti yang dianggap tak sesuai.
Sementara di sisi lain, Adi mengaku pihaknya juga tak bisa sembarang membuka jumlah royalti ke publik karena sifatnya rahasia.
“Seakan-akan royalti itu cuman segitu, ditagihnya besar, seakan-akan uangnya dikorupsi,” lanjut Adi sembari tertawa.
Sebelumnya Ari Lasso sempat membahas soal nominal royaltinya senilai Rp497.300 dari WAMI. Rupanya, royalti tersebut hanya distribusi susulan dari periode kedua pembagian.
Sementara nilai akumulatif sejak Januari 2025, Ari Lasso mendapat puluhan juta dari WAMI. “Di postingan terakhir, sepertinya ada angka Rp400 ribu ya. Padahal ada empat kali transfer dengan jumlah puluhan juta,” jelas Adi.(rah)