JAKARTA (KASTANEWS.COM)– Kondisi kesehatan dan remaja Indonesia masih jauh dari ideal. Berdasarkan unggahan data terbaru Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terungkap sejumlah temuan yang mengkhawatirkan, mulai dari gangguan tidur, anemia, konsumsi gula berlebih, hingga masalah kesehatan mental yang serius.
Kemenkes mencatat, 62 persen anak sekolah di Indonesia mengalami kekurangan tidur. Padahal, anak-anak usia sekolah dianjurkan tidur 8–10 jam per malam. Namun, aktivitas yang padat, penggunaan gawai secara berlebihan, dan beban tugas sekolah membuat banyak anak tidur larut malam.
Masalah lain yang mencuat adalah anemia, yang dialami oleh 1 dari 6 remaja. Kondisi ini menyebabkan kelelahan, kesulitan fokus, dan daya tahan tubuh yang rendah. Anemia pada remaja juga berdampak pada prestasi belajar dan pertumbuhan.
Selain itu, 44 persen anak Indonesia tercatat rutin mengonsumsi minuman manis setiap hari. Konsumsi gula berlebihan berisiko memicu obesitas, diabetes, serta gangguan kesehatan gigi. Meski berisiko, minuman manis masih menjadi pilihan utama anak-anak dalam keseharian mereka.
Kemenkes juga melaporkan bahwa 16 persen remaja Indonesia pernah mencoba merokok. Paparan lingkungan dan tekanan dari teman sebaya disebut sebagai faktor utama. Jika tidak dicegah sejak dini, kebiasaan ini berpotensi menjadi perilaku jangka panjang yang membahayakan kesehatan.
Yang paling mengkhawatirkan, 1 dari 10 anak Indonesia pernah mencoba bunuh diri. Masalah kesehatan mental ini menunjukkan pentingnya ruang aman bagi anak-anak untuk menyampaikan keluh kesah dan meminta bantuan. Banyak anak merasa tidak punya tempat untuk bercerita, bahkan kepada orang terdekat.
Sebagai respons, Kemenkes akan meluncurkan program cek kesehatan gratis untuk anak sekolah, yang akan dimulai dalam waktu dekat. Program ini bertujuan mendeteksi dini masalah kesehatan anak, termasuk yang belum menunjukkan gejala.
“Masalah kesehatan anak itu nyata dan banyak yang bisa dicegah. Cek kesehatan rutin penting dilakukan bahkan saat anak belum sakit,” tulis Kemenkes.
Pemerintah mengimbau orang tua, sekolah, dan masyarakat untuk lebih peduli terhadap gaya hidup sehat anak-anak. Deteksi dini dan edukasi sejak usia dini dinilai sebagai kunci menciptakan generasi yang sehat secara fisik dan mental.(rah)