Sebanyak 21 Juta Buku Bacaan Sudah Dibagikan ke 35.785 Sekolah di Seluruh Indonesia

Sebanyak 21 Juta Buku Bacaan Sudah Dibagikan ke 35.785 Sekolah di Seluruh Indonesia

JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan literasi di kalangan pelajar Indonesia.

Kepala Badan Bahasa Kemendikdasmen Hafidz Muksin, menyampaikan bahwa sejak tahun 2019 hingga 2025, pihaknya secara konsisten mengembangkan dan menyebarluaskan buku bacaan pendukung literasi ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

“Tak hanya menyusun, berikutnya juga kita cetak dan kirimkan sebagai langkah upaya menjangkau agar buku-buku terus ada di lingkungan sekolah,” ujar Hafidz pada program Pak Menteri Menyapa Guru Bahasa Indonesia di Kantor Kemendikdasmen, Selasa (24/6/2025).

Ia menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk menyediakan bahan bacaan bermutu dalam berbagai format, baik cetak maupun digital. Pada tahun 2024, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah mengirimkan sebanyak 21 juta eksemplar buku bacaan bermutu ke 35.785 sekolah di seluruh Indonesia.

Pengiriman ini dilakukan sebagai bagian dari program penguatan literasi di satuan pendidikan. Hafidz juga menyampaikan harapan agar Komisi X DPR RI dapat memberikan dukungan penuh terhadap program penyusunan, pencetakan, dan pengiriman buku tersebut.

“Harapannya Komisi X semoga program penyusunan, pencetakan, dan pengiriman buku dapat didukung,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa perhatian terhadap anak-anak berkebutuhan khusus juga menjadi bagian dari prioritas. “Upaya untuk pemenuhan bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus ada buku video, audio, dan buku braille untuk jangkau kebutuhan mereka,” tambahnya.

Hafidz menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar untuk menyapa guru Bahasa Indonesia di seluruh Indonesia. Tujuannya tidak lain adalah untuk memberikan apresiasi kepada guru Bahasa Indonesia karena peran penting guru Bahasa Indonesia dalam menjaga kedaulatan bahasa Indonesia.

Guru Bahasa Indonesia mempunyai peran aktif dalam meningkatkan literasi di sekolah sehingga aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan literasi di sekolah dapat ditingkatkan.

Guru juga dapat menciptakan ruang-ruang kreativitas bagi para siswa sehingga bahasa tidak hanya sekadar sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai alat atau media untuk menjadikan aktivitas memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih baik, keadaban, kesantunan berbahasa.

Hafidz mengatakan, guru Bahasa Indonesia diharapkan dapat menanamkan keadaban dan kesantunan berbahasa di ruang-ruang satuan pendidikan.

“Peran guru Bahasa Indonesia, baik yang tergabung dalam Asosiasi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia maupun Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia, misalnya, dapat berperan serta dalam rangka menjaga kedaulatan bahasa Indonesia,” pungkas.(rah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *