Dana Abadi Umat Berbasis Wakaf Salurkan Manfaat Wakaf Ke 30 Pelaku UMK dan 47 Anak Yatim

Dana Abadi Umat Berbasis Wakaf Salurkan Manfaat Wakaf Ke 30 Pelaku UMK dan 47 Anak Yatim

SUKABUMI (Kastanews.com): Dana Abadi Umat Berbasis Wakah kembali melakukan program rutin penyaluran manfaat wakah dan santunan anak yatim di Kota Sukabumi. 30 pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) serta 47 anak yatim dari berbagai wilayah di Kota Sukabumi menerima penyaluran manfaat wakah dan santunan anak yatim yang dilangsungkan di Ruang Pertemuan Kelurahan Gunungpuyuh, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (22/5/2025).

Camat Gunungpuyuh, Widya Yudha Setiawan dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya atas komitmen pengelola wakaf yang tidak hanya menyalurkan bantuan, tetapi juga memberdayakan ekonomi masyarakat.

“Program seperti ini adalah bukti bahwa wakaf bisa menjadi kekuatan ekonomi umat. Harapan kami, kegiatan ini terus berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak penerima manfaat,” ujar Yudha.

Untuk diketahui, program ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam mengelola dan menyalurkan hasil pengelolaan dana wakaf secara produktif dan tepat sasaran. Dalam kesempatan tersebut, total dana yang disalurkan sebesar Rp 12,2 juta, terdiri dari Rp 9,7 juta dukungan pribadi dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki dan Bobby Maulana serta Rp 2,5 juta dari Lembaga Wakaf Doa Bangsa melalui program Dana Abadi Kemaslahatan Umat.

Sekretaris Badan Eksekutif Wakaf, Achmad Sutisna menerangkan, dari sisi pengelolaan, proses verifikasi dan penyaluran dilakukan secara seksama dan berbasis data.

“Kami memastikan dana produktif yang disalurkan benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan, sesuai amanah para wakif (orang yang mewakafkan hartanya). Skema ini akan meningkatkan keyakinan kita bahwa Kota Sukabumi pun bisa menjadi kota wakaf,” ungkapnya.

Achamd Sutisna juga memaparkan, salah satu bentuk penyaluran wakaf adalah melalui skema Qardhul Hasan, yaitu program pembiayaan tanpa bunga dan tanpa beban administrasi bagi pelaku usaha mikro dan kecil. Skema ini tidak hanya memberikan kemudahan modal usaha, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi umat berbasis wakaf.

Salah seorang pelaku UMK penerima manfaat, Idah, penjual makanan ringan, menyampaikan rasa syukur atas bantuan modal yang diterimanya.

“Saya sangat terbantu. Modal ini akan saya gunakan untuk tambah bahan baku. Alhamdulillah, tanpa bunga dan prosesnya juga tidak sulit,” jelasnya.

Penyaluran manfaat wakaf dan santunan anak yatim ini merupakan bagian dari rangkaian upaya kolektif menjadikan wakaf sebagai kekuatan transformasi sosial dan ekonomi umat. Para pihak berharap, model seperti ini dapat segera direplikasi di kecamatan lain di Kota Sukabumi dan sekitarnya.

Salah seorang Nazhir Wakaf Uang (orang yang menerima amanah harta wakaf dari wakif) Tus Wahid, dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, program ini bukan hanya kegiatan sosial biasa, tapi juga bentuk nyata dari pengelolaan wakaf secara produktif dan strategis.

“Kita ingin wakaf menjadi instrumen pemberdayaan umat. Pada tahap kedua ini berarti sudah ada 58 pelaku UMK peserta Qardhul Hasan dan 94 anak Yatim menerima santunan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi berikut seluruh jajaran kepemerintahannya yang sangat peduli pada anak yatim dan pada kesejahteraan masyarakat,” jelas Tus Wahid.

Dalam acara tersebut, selain dihadiri Camat Gunungpuyuh, Widya Yudha Setiawan, juga dihadiri Lurah Gunungpuyuh, Rachman, Komisi Fatwa MUI Kota Sukabumi, Kyai Aceng Najmudin Nawawi, Sekretaris Badan Eksekutif Wakaf, Ahmad Sutisna, Ketua GP Ansor, Sudar Fauzi, Nazhir Wakaf Uang, Tus Wahid, dan Tim Verifikasi Penerima Manfaat, para pelaku UMK dan anak yatim penerima santunan.

Di tempat terpisah, H Ayep Zaki, Wali Kota Sukabumi menyatakan bahwa program wakaf di kota Sukabumi ini merupakan Dana Abadi Umat berbasis Wakaf yang hasil pengelolaannya akan disalurkan kepada warga kota Sukabumi berupa dana abadi Pendidikan, dana abadi Masjid dan Pesantren, dana abadi Kesehatan, dana abadi ekonomi, dan dana abadi sosial warga kota sukabumi.

“Selama kita komitmen dan konsisten dalam berwakaf yang kita jalankan semampunya dan seikhlasnya ini, maka saya dan pak Bobby (wakil wali kota) meyakini kota Sukabumi, atas partisipasi seluruh warganya yg mampu, akan menjadi kota yang bercahaya dan penuh berkah dari salah satu instrument ini,” tegasnya.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan manfaat wakaf tidak hanya dirasakan dalam jangka pendek, tetapi juga mampu menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat Kota Sukabumi.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *