KASTANEWS.ID, JAKARTA : Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI mendorong penciptaan lapangan kerja dengan tingkat produktivitas yang tinggi melalui pelatihan digital.
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Kemnaker dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi untuk mendorong terciptanya pelaku ekonomi baru di era digital.
“Upskilling dan reskilling harus terus dilakukan. Pendekatan pembelajaran sepanjang hayat harus menjadi cara agar peserta pelatihan selalu tertantang dan termotivasi untuk mampu membuat inovasi baru,” ujar Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi dalam webinar ASEAN Future Of Work Conference, Kamis (23/9).
Anwar menjelaskan, sistem pelatihan kerja terjalin dengan konsep dasar pembelajaran sepanjang hayat yang menekankan pada pengembangan keterampilan serta berkesinambungan.
“Perkembangan teknologi, demografi, lingkungan dan globalisasi saat ini mempengaruhi permintaan akan keterampilan yang dibutuhkan pekerja. Ini menjadi isu yang penting dalam memberikan akses bagi individu untuk mengembangkan dan memperkuat keterampilan mereka,” jelas Anwar.
Berbagai langkah dilakukan Kemnaker dalam memberikan akses pelatihan bagi pekerja dan pencari kerja melalui Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) untuk membantu pekerja yang kehilangan pekerjaan dengan memberikan informasi lowongan kerja, akses lainnya dengan pelatihan E-Learning yang dapat diakses secara inklusif melalui pelatihan berbasis website, pelatihan berbasis kompetensi di balai latihan kerja, serta pelatihan magang dan penelitian untuk inovasi di perusahaan bagi siswa SMK.
“Pada era digitalisasi dan pembelajaran online saat ini banyak sekali peluang pelatihan yang bisa diikuti. Pemerintah memberikan banyak kesempatan bagi masyarakat untuk mengikuti pelatihan,” tambah Anwar Sanusi.
Lebih lanjutnya, Anwar mengatakan, perlunya adaptasi semua individu untuk mempertahankan dan meningkatkan serta memperluas keterampilan terutama di pasar tenaga kerja.
“Perlunya peningkatan keterampilan untuk beradaptasi dengan dunia kerja yang terus berubah. Proses belajar sangat bergantung pada pengetahuan, informasi dan pengalaman yang kita miliki,” katanya.
Sebelumnya, Menaker Ida Fauziyah juga menyatakan, pelatihan kejuruan secara online adalah cara untuk mencapai pembangunan ekonomi inklusif. Dari pelatihan online itu peserta dapat memilih pelatihan sesuai dengan keahliannya. (Rian)