JAKARTA (Kastanews.com)- Krisdayanti merespons kebijakan soal larangan pengecer menjual gas elpiji 3 kg. Salah satu diva pop Indonesia yang juga politisi ini memberikan dukungannya kepada warga yang protes atas kebijakan tersebut.
Dalam Instagram Story, Krisdayanti memperlihatkan video seorang warga mengungkap protesnya saat bertemu dengan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia saat mengantre gas elpiji 3 kg di salah satu pangkalan di Kota Tangerang, Banten.
Krisdayanti kemudian mengucapkan terima kasih pada warga yang menyampaikan aspirasinya itu secara langsung kepada Bahlil Lahadalia tersebut. KD, sapaan akrab Krisdayanti mengaku protes itu dinilai sudah menyuarakan aspirasinya dan masyarakat.
“Terima kasih bapak yang sudah bersuara sebagai saluran aspirasi untuk rakyat yang membutuhkan. Salam hormat saya,” tulis Krisdayanti pada unggahannya, Rabu (5/2/2025).
Diketahui, Bahlil Lahadalia sempat turun ke lapangan untuk meninjau proses kebijakan gas 3 kg dilarang dijual pengecer di Kota Tangerang, Banten. Bahlil sempat tujuannya membuat kebijakan tersebut, teta[i warga itu meminta Menteri ESDM itu untuk menindak orang-orang yang telah menimbun gas elpiji 3 kg tanpa mengorbankan rakyat.
“Kalau ada yang menimbun atau mengurangi isi gas, bapak punya senjata dan alat buat bertindak. Bukan rakyat yang dikorbankan,” kata warga tersebut.
Saat Bahlil meminta warga tersebut kembali mengantre untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg, warga itu langsung berteriak dirinya meninggalkan masakan di rumahnya demi mengantre gas subsidi tersebut di pangkalan. “Saya sekarang lagi masak pak, saya tinggal demi gas,” ujarnya sambil berteriak kepada Bahlil.
Sementara, Presiden Prabowo Subianto akhirnya menginstruksikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk kembali mengizinkan pengecer menjual gas bersubsidi tersebut. Keputusan ini diambil setelah aturan yang melarang pengecer menjual LPG 3 Kg diberlakukan pada 1 Februari 2025 oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Kebijakan tersebut bertujuan untuk memastikan distribusi LPG lebih tertata dan tepat sasaran. Namun, efeknya justru memicu kepanikan di tengah masyarakat hingga membuat mereka mengantre panjang berjam-jam di pangkalan resmi demi mendapatkan LPG 3 Kg.(rah)