Perekonomian UMKM dan BUMDes Dinilai Terdongkrak Program Makan Bergizi Gratis

Perekonomian UMKM dan BUMDes Dinilai Terdongkrak Program Makan Bergizi Gratis

JAKARTA (Kastanews.com)- Pemerhati Pangan dan Pertanian Nasional, Eko Margana menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi penerima manfaat, tetapi juga bagi perekonomian nasional.

Program yang sebelumnya memiliki anggaran sebesar Rp71 triliun kini akan diperbesar menjadi Rp171 triliun, dengan harapan dapat menciptakan multiplier effect yang signifikan bagi perekonomian UMKM dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di seluruh Indonesia.

“Peningkatan anggaran tersebut tentu akan mendorong semakin banyak UMKM maupun BUMDes yang terlibat dalam pelaksanaan program MBG, terutama yang berkaitan dengan penyediaan bahan baku makanan, proses memasak, hingga pengantaran makanan ke sekolah-sekolah,” katanya di Jakarta, Jumat (31/1/2025).

Dengan anggaran yang sangat besar, Eko yakin program MBG ini akan berjalan dengan baik dan memberikan dampak yang luas, tidak hanya dalam aspek kesehatan dan pendidikan, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM dan BUMDes.

Eko mengatakan, melalui program tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia sekaligus memberdayakan UMKM di seluruh penjuru Tanah Air, menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.

“Program MBG ini bertujuan untuk menjamin anak-anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang cukup, agar mereka dapat belajar dengan optimal. Selain itu, program ini juga akan mencakup ibu hamil dan anak-anak di tingkat PAUD hingga sekolah, dengan target sekitar 90 juta penerima manfaat,” ujarnya.

Di sisi lain, dia juga mendorong agar Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot produksi pangan yang menjadi menu utama program MBG. Apalagi, saat ini, Presiden Prabowo Subianto sangat konsen terhadap pembangunan pertanian nasional.

“Saya kira ini merupakan momentum yang baik, di mana Presiden Prabowo begitu fokus pada sektor pertanian. Sehingga, Kementan perlu meningkatkan lagi produksi dan produktivitasnya,” ucap dia.(rah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *