Jakarta (Kastanews.com)- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai Pilkada serentak 2024 dapat menjadi game changer pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebab, pada kuartal IV-2024 diharapkan bisa menjadi pondasi bagi ekonomi Indonesia saat akan memasuki awal 2025.
Analis Kebijakan Ekonomi Apindo Ajib Hamdani menjelaskan, kondisi pasokan dan permintaan secara domestik cenderung rendah pasca Pemilu 2024 di kuartal II-2024. Terlebih, mengutip kajian LPEM Universitas Indonesia, pada 2018-2023 sebanyak 8,5 juta orang turun kelas.
Selain itu, kontribusi pajak dari golongan kelas menengah terus mengalami penurunan berdasarkan data Ditjen Pajak.
“Dan harapan kita pada kuartal IV nanti, pada momentum akhir tahun 2024, itu Pilkada serentak bisa membuat pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” ujar Ajib dalam rubrik Market Review IDX Channel, Senin (14/10/2024).
Ajib mengungkapkan, pemulihan pada kuartal IV-2024 diperlukan guna meletakkan pondasi pertumbuhan ekonomi guna menyongsong 2025. “Karena sekali lagi, kuartal IV menjadi pondasi bagaimana kita di tahun 2025 akan masuk. Bagaimana tantangan pemerintah baru akan masuk,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ajib menilai jika Indonesia ingin memasuki ekonomi yang lebih baik di awal 2025, maka situasi akhir tahun harus lebih baik dibandingkan sebelumnya.
“Apalagi pemerintah yang baru mempunyai target pertumbuhan ekonomi yang sangat agresif, bahkan sampai 8 persen di tahun ketiga nanti,” katanya.
Diketahui, anggaran Pilkada serentak 2024 per 30 Agustus 2024, yakni Rp36,61 triliun atau 97 persen dari total anggaran sebesar Rp37,52 triliun. Total daerah yang mengikuti Pilkada untuk 37 provinsi dan 508 Kabupaten/Kota.
Penyelenggaraan Pilkada bisa membawa angin segar bagi geliat aktivitas ekonomi nasional. Pemerintah juga memandang Pilkada dapat menjadi booster bagi pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Selain itu, kegiatan konsumsi oleh peserta Pilkada di saat penyelenggaraan pada masing-masing daerah dapat menjadi stimulus yang signifikan bagi konsumsi masyarakat.(des)