SORONG (Kastanews.com): Program Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru sangat
penting. Kegiatan itu tak terlepas dari niat baik untuk menciptakan wirausahawan baru. Ketika kita dibekali keterampilan maka akan mampu berdiri di atas kaki sendiri alias berdikari.
Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Rico Sia saat memberikan sambutan pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penumbuhan dan Pengembangan WUB-IKM (Wirausaha Baru-Industri Kecil dan Menengah) di Kota Sorong, Papua Barat Daya, melalui saluran zoom, Selasa (24/9).
Untuk menjadi wirausaha yang mandiri, kata dia, tidak cukup hanya dengan pelatihan dan pendampingan saja, tapi bagaimana membangun jaringan usaha, sehingga terbentuk kelompok usaha sejenis (sentra) dari setiap jenis usaha yang dikelola.
“Degan begitu, kelompok tersebut akan mudah dikenali dan akan lebih mudah untuk membranding kelompok tersebut. Tentu dewasa ini tidak lepas dari peran digital yang menjadi salah satu sarana pengembangan pemasaran secara luas,” papar Rico .
Legislator NasDem yang akan kembali duduk di Senayan pada periode 2024-2029 dari Dapil Papua Barat Daya itu juga menambahkan, pentingnya menguasai platform media sosial seperti Face Book, Instagram, atau marketplace (Shopee atau Tokopedia) menjadi sarana untuk memperluas pemasaran.
“Saya berharap para instruktur juga bisa membekali peserta dengan ilmu-ilmu pemasaran digital. Minimalnya bekali bagaimana memanfaatkan media sosial agar bisa jadi cuan (uang). Yang simple-simple saja, misal hasil produk/jasanya dokumentasikan kemudian posting. Dan itu menarik bagi kehidupan kita di Tanah Papua,” ucapnya.
Bimtek yang diikuti oleh 180 orang peserta tersebut merupakan hasil kerja sama Rico Sia selaku anggota Komisi VII DPR dengan mitranya Kementerian Perindustrian. Pelatihan teknik keterampilan, pengolahan, dan pemasaran produk usaha bertujuan untuk mewujudkan taraf perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Provinsi Papua Barat Daya.
Dalam kesempatan tersebut, Rico berpesan kepada seluruh peserta yang ingin masuk ke dunia usaha, jangan terlalu banyak berpikir, tapi lebih banyak bertindak dan berusaha.
“Bagi para peserta yang ingin menekuni dunia usaha, momentum Bimtek selama tiga hari ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, apalagi instruktur-instruktur yang dihadirkan oleh Kementerian Perindustrian ini bukan kaleng-kaleng, semuanya sudah bersertifikasi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Kompetensi),” ucap Rico.
Para peserta tampak antusias mengikuti pelatihan tersebut. Kelas yang dibuka untuk peserta dari Kota/Kabupaten Sorong di antaranya dua kelas pangan, dua kelas kerajinan, satu kelas perbengkelan las, dan satu kelas mesin tempel dengan total peserta sebanyak 180 orang. (sonia/*)