JAKARTA (Kastanews.com)- Politikus Perempuan Wanda Hamidah menyatakan mundur dari Partai Golkar. Ia mengumumkan pengunduran diri dari partai berlambang pohon beringin tersebut di akun Instagram pribadinya @wanda_hamidah, Rabu (21/8/2024).
“I’m out from Golkar. I don’t wanna be in a Wrong side of History. I love my country too much,” tulisnya. “INDONESIA IS NOT FOR SALE. Panjang umur perlawanan!,” imbuhnya.
Wanda menyampaikan pengunduran dirinya dari Golkar disertai unggahan foto bergambar Garuda Indonesia berwarna biru dengan tulisan “Peringatan DARURAT”. Diiringi lagu Bagimu Negeri.
Wanda Hamidah resmi bergabung dengan Partai Golkar pada Kamis 20 Oktober 2022. Pengukuhan Wanda dilakukan di sela acara Hari Ulang Tahun Partai Golkar ke-58. Adapun sebelumnya Wanda merupakan kader Partai Nasdem.
Ia juga pernah tercatat menjadi kader Partai Amanat Nasional (PAN). Wanda mengatakan ingin berada di partai yang memperjuangkan keadilan bagi rakyat, alih-alih menzalimi rakyat.
“Saya ingin berada di partai yang memperjuangkan keadilan bagi rakyatnya, bukan menzalimi rakyatnya. Saya ingin berada di dalam partai yang wakil rakyatnya, baik di eksekutif maupun legislatif mensejahterakan rakyatnya, bukan menyengsarakan,” kata Wanda di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis 20 Oktober 2022.
Sebelumnya, sejumlah organisasi mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia mengunggah foto bergambar Garuda Indonesia di akun media media sosial (medsos). Dengan latar belakang warga biru, tepat di atas lambang negara tersebut tampak tertulis kalimat “Peringatan Darurat”.
Unggahan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 tentang Syarat Pencalonan Kepala Daerah pada Pilkada 2024. Organisasi mahasiswa yang memasang tanda peringatan darurat tersebut antara lain, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI.
Dalam unggahannya, akun @bemui_official menulis #KawalPutusanMK. Hal yang sama juga dilakukan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melalui akun media sosialnya @mahasiswauenyeh. Dalam unggahannya, para mahasiswa bersiap untuk turun ke jalan.
“Dengan ini, kami mahasiswa dari kampus calon guru siap melawan. Bahkan jika ada tangan represif Sumaryanto yang mencoba menghalangi, kami tidak takut!,” bunyi keterangan tertulis, Rabu (21/8/2024).
”AYOK kita siap-siap organisir UNY. Rezim yang ingin menguasai segalanya makin terang-terangan. Sebagai calon guru kita sudah tidak bisa diam. Gaji guru masih stuck, sebagai calon pelamar kerja kita masih dikejar umur. EH ada anak presiden dimudahkan karirnya. Ini tidak adil,” tulisnya lagi.(rah)