JAKARTA (Kastanews.com)– PT PLN (Persero) memangkas utang sebesar Rp12,77 triliun pada 2023. Sepanjang 2020-2022, perusahaan juga membayar utang senilai Rp 62,5 triliun.
PLN memang melakukan debt management dengan mempercepat pembayaran utang. Melalui langkah itu perseroan bisa menekan saldo utang.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, dengan program transformasi kondisi keuangan perusahaan terus membaik secara signifikan.
“Buah dari transformasi ini mustahil PLN raih tanpa dukungan dari pemerintah. Pemerintah secara konsisten menjaga daya beli masyarakat dan menghadirkan ekosistem investasi yang menarik bagi para pelaku bisnis dan industri sehingga konsumsi listrik terus tumbuh,” ujar Darmawan, Rabu (29/5/2024).
Di tengah upaya mengakselerasi transisi energi di Tanah Air, lanjut dia, PLN terus mengedepankan aspek corporate financial sustainability.
Hal tersebut dibuktikan dengan capaian saldo kas perusahaan 2023 yang meningkat tajam menjadi Rp55,92 triliun. Selain itu, penurunan utang jangka panjang sebesar Rp4,24 triliun serta utang jangka pendek Rp8,53 triliun.
Menurutnya, kinerja ini ditopang oleh beragam inisiatif berupa proactive debt management, pengendalian likuiditas, hingga sentralisasi dan digitalisasi pembayaran.
“PLN terus berupaya menghadirkan listrik yang tidak hanya andal, tapi juga berkelanjutan. Di tengah upaya transisi energi, PLN terus mengembangkan pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan dengan menerapkan inisiatif keuangan yang prudent dan kokoh,” paparnya.
Adapun, laba bersih tahun lalu yang dibukukan PLN mencapai Rp 22,07 triliun. Nilai ini satu setengah kali dari torehan 2022 sekaligus mencetak hattrick rekor laba bersih selama tiga tahun berturut-turut sejak 2021.
Darmawan mengatakan, laba bersih 2023 dihasilkan dari pendapatan usaha yang mencapai Rp 487,38 triliun, meningkat Rp 46,25 triliun dari 2022.(rah)