Jakarta (Kastanews.com)- Tesla dilaporkan telah membatalkan pengembangan proyek mobil listrik murah mereka yakni Model 2 mereka. Model 2 merupakan salah satu strategi Tesla untuk memasarkan mobil listrik terjangkau ke lebih banyak konsumen dengan harga awal hanya sekitar USD25.000.
Seperti dilansir dari Reuters, Minggu (7/4/2024), sumber daya yang ada atau sedang dikembangkan akan digunakan untuk mengembangkan proyek baru yang disebut robotaxi. Model 2 yang dibatalkan adalah bagian dari rencana jangka panjang Tesla yang digariskan pada tahun 2006, dengan produksi akan dimulai pada tahun 2025 di Texas Gigafactory.
Situasi ini menjadikan Tesla Model 3 dengan harga USD39.000 sebagai model termurah dari Tesla. Salah satu penyebab tindakan tersebut adalah ketatnya persaingan dengan China yang mampu memproduksi mobil listrik semurah USD10.000.
Jika diluncurkan, Tesla Model 3 akan menjadi produk pesaing Chevrolet Bolt, Nissan Leaf, dan BYD Dolphin. Bahkan dengan melemahnya permintaan di Amerika, tindakan untuk menghentikan proyek Model 2 dapat dibenarkan.
Selain itu, kinerja penjualan Tesla pada 3 bulan pertama tahun 2024 belum mencapai target yang ditetapkan Pakar otomotif dan industri memperkirakan program Robotaxi yang diluncurkan untuk menggantikan Model 2 akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dikembangkan.
Situasi ini disebabkan oleh lebih banyak peraturan dan kepatuhan keselamatan mengenai kendaraan tanpa pengemudi yang harus dipenuhi sebelum Robotaxi dijual.(rah)