JAKARTA (Kastanews.com)- Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD yakin ada kecurangan dalam proses Pilpres 2024. TPN melihat indikasi kecurangan cukup banyak.
“Ada pencoblosan siang hari di rumah warga setelah istirahat makan siang. Yang dicoblos itu kertas suara yang golput atau surat suara cadangan. Ada juga surat suara yang sudah dicoblos. Itu terekam oleh relawan dan saksi kami. Kami juga memiliki rekaman yang dikirimkan masyarakat,” kata Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim, Senin (19/2/2024).
Menurut dia, bicara kecurangan bukan hanya di hari pencoblosan, tapi pihaknya juga bicara kecurangan yang sifatnya terstruktur, sistematis, dan masif. Hal itu terjadi tidak hanya saat pencoblosan, tapi sejak sebelum pencalonan.
“Video-video yang dibuat masyarakat sipil seperti film Dirty Vote itu memperjelas adanya kecurangan. Kita mengetahui banyak juga pelanggaran oleh KPU dan Bawaslu. Pelanggaran yang sudah mendapatkan teguran secara keras oleh DKPP.”
Chico mengatakan, TPN betul-betul serius menindaklanjuti indikasi kecurangan. TPN bekerja sama dengan Timnas Anies-Muhaimin dan koalisi masyarakat sipil untuk membawa dugaan kecurangan ke Bawaslu kemudian ke MK. Hasil real count KPU hingga data masuk sebanyak 71,46% menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan 58,57% suara.
Sedangkan, Anies-Muhaimin meraih 24,26% suara dan Ganjar-Mahfud dapat 17,17% suara. Kalau real count data masuk 100%, perolehan suara tidak berubah, itu artinya Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024 dengan satu putaran.
Padahal, data TPN menunjukkan Pilpres 2024 seharusnya berlangsung dua putaran. “Seharusnya berapa suara Ganjar-Mahfud? Menurut hitungan kami, intinya Pilpres ini harusnya masuk ke putaran kedua. Detailnya tidak bisa kami sampaikan di sini,” ujar Chico.(rah)