GORONTALO (Kastanews.com): Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Gorontalo Rachmat Gobel ingin rakyat Gorontalo bahagia dan sejahtera.
“Kebahagiaan dan kesejahteraan rakyat Gorontalo adalah cita-cita saya, yaitu dengan menaikkan ekonominya, meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya, dan memajukan wilayahnya,” ungkar Gobel Sabtu (30/12).
Hal itu Gobel sampaikan saat bertemu masyarakat di Kecamatan Tabongo dan Batudaa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 2.000 orang itu, tampil pula para caleg Partai NasDem untuk posisi di DPRD Kabupaten Gorontalo, DPRD Provinsi Gorontalo, dan DPR RI. Untuk posisi di DPR RI, Partai NasDem Gorontalo mengajukan Rachmad Gobel, Rustam Akili, dan Winarni Monoarfa.
Dalam kesempatan tersebut Gobel juga menyampaikan, sejak Provinsi Gorontalo terbentuk pada tahun 2000 hingga saat ini, provinsi ini selalu menempati posisi kelima termiskin di Indonesia. Karena itu, ia bercita-cita untuk mengubahnya untuk menjadi provinsi termakmur kelima di Indonesia. Oleh karena itu ia mencanangkan Visi 2051 pada tahun 2021. Sehingga durasi visi ini adalah 30 tahun. Sebagai lokomotifnya, ia menginvestasikan Rp 1,4 triliun untuk pembangunan pelabuhan internasional dan kawasan ekonomi khusus pangan. Pelabuhan sebagai pintu ekspor dan industri pangan sebagai komoditasnya.
“Dengan demikian, pertanian dan perikanan yang menjadi mata pencaharian utama rakyat Gorontalo akan terintegrasi dengan industri nasional dan pasar ekspor global. Karena itu akan tercipta 100 ribu lapangan kerja dari hulu hingga hilir,” katanya.
Terbukanya lapangan kerja yang besar dan luas itu, kata Gobel, akan membuat generasi muda memiliki harapan dan peluang yang luas untuk mengembangkan dirinya.
“Mereka memiliki masa depan yang lebih jelas dan pasti,” katanya.
Untuk menyiapkan generasi muda memasuki terbukanya lapangan pekerjaan tersebut, tambahnya, ia menyiapkan mereka melalui pendidikan. Ada sejumlah langkah yang ia lakukan. Pertama, mengirimkan pelajar Gorontalo untuk belajar di luar negeri. Saat ini sudah ada yang berangkat ke Jepang, dan akan menyusul ke Turki.
Kedua, memberikan beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa untuk mendapatkan pendidikan yang optimal. Ketiga, membangun institusi pendidikan yang berkualitas.
Saat ini di Gorontalo sudah ada dua perguruan tinggi negeri dan beberapa perguruan tinggi swasta. Salah satu perguruan tinggi swasta yang sedang dibina Gobel adalah politeknik Gorontalo. Perguruan tinggi vokasi ini, katanya, sangat strategis untuk menyiapkan sumberdaya manusia yang siap kerja, khususnya di bidang IT, perbengkelan, pangan, pertanian, dan perikanan. Keempat, Gobel telah mendirikan PAUD berstandar internasional namun gratis untuk rakyat miskin.
“Saat saya dinyatakan menang dan meraih suara terbanyak pada pemilu 2019, cucu pertama saya lahir. Sebagai tanda syukur dan terima kasih, saya ingin anak-anak Gorontalo memiliki fasilitas yang setara dalam pendidikan usia dini seperti yang dirasakan cucu saya. Jika pada pemilu 2024 nanti saya kembali dipercaya dan Partai NasDem menang di Gorontalo maka bisa dibangun PAUD yang setara di 77 kecamatan. Jika tiap PAUD ada 100 siswa maka ada 7.700 siswa yang sejak dini mendapatkan pendidikan yang baik. Kualitas sumberdaya manusia yang mumpuni adalah fondasi terpenting dalam pembangunan dan kemajuan suatu masyarakat,” urai Gobel.
Pendidikan mendapat perhatian yang besar dari Gobel. “Mengapa? Supaya orang Gorontalo menjadi tuan rumah di tanahnya sendiri. Gorontalo ini kaya. Tanahnya subur dan lautnya kaya ikan. Ibu dan Bapak mau jika yang menikmatinya orang asing?” tanyanya. Massa pun menjawab serentak: “Tidaaak”.
Karena itu, tegasnya, siapkan generasi muda dengan pendidikan yang baik dan berkualitas.
“Bukan dengan bansos. Bansos itu bukan solusi, hanya upaya sementara. Saya pun memberikan bansos. Tapi yang utama adalah pendidikan, lapangan kerja, dan peluang berusaha,” katanya.
Gobel juga mengingatkan bahwa Visi 2051 akan membuat ekonomi Gorontalo bergerak lebih cepat. Industri besar dan UMKM di Gorontalo, katanya, akan tumbuh dengan pesat dan terintegrasi dengan pasar nasional dan global.
“Ada banyak peluang usaha bagi generasi muda yang ingin mandiri dan berbisnis,” pungkasnya.(Nasihin/*)